title : kuch kuch hota hai 2
author : emiko 'reichan' shigenoi akira !! \(^0^)/
genre : romance, angst, humour, smut !! yummy~
ratings : umm.. dont know!! hha. *author yg bener2 ga guna*
pairing : reita x ruki, reita x uruha
author : emiko 'reichan' shigenoi akira !! \(^0^)/
genre : romance, angst, humour, smut !! yummy~
ratings : umm.. dont know!! hha. *author yg bener2 ga guna*
pairing : reita x ruki, reita x uruha
[ prologue ] [ 1 ]
09.10.15 at 10.24 pm
keluarga suzuki sekarang udah sampai di rumah mereka. karena kecapekan, taka pun langsung naik ke tempat tidurnya. reita yg masih teringat masalah di sekolah tadi, tidak bisa tidur. dia pun memutuskan untuk bermain basket dulu di halaman belakang rumah.
kebetulan, kai yg akan menutup pintu, melihat reita di luar. "ah, so so so! . . . arigatou!! . . . entar saya sampein ke mereka. . . . jaa~" kai pun menutup teleponnya.
sesaat ia tertegun melihat reita yg sedang bermain basket di halaman belakang dengan muka sendu. "kayaknyah masalah tadi siang, bener-bener ngebekas dihati reita.. aku.. ga tega liat dia begini terus.."
tanpa terasa, air mata kai pun jatuh membasahi pipinya. dan...
"HAI DAD!!"
". . ."
"dad??"
"ah, hi nak?" kai buru-buru menghapus air matanya, "sedang apa kau malam-malam di luar? belum bisa tidur nak ?"
"yah, begitulah.. hha."
kai pun keluar dan menghampiri reita. "brrrr~ dingiiinn~"
"ayah di dalam saja, nanti kalau aku udah ngantuk, aku bakal menyusul.."
"tenang saja! kau lupa apa kalau ayahmu ini dulu drummer terkuat sejepang??"
"ngeh? drummer terkuat?? hha. dasar ayah ini!! kenapa ayah belum tidur?"
"ah, tadi ada telepon dari tetangga kita di fukuoka.."
reita mendengarkan cerita kai sambil bermain-main dengan bola basketnya, "uh oh? then...?"
"dia menanyakan tentang kamu dan taka! dan.."
"dan..??"
"umm.. ah, mereka bodoh! hha. sudah tidak perlu dibahas! whoaaammm~ ayah mengantuk!!"
"ayaaaahhhh!!"
"iya? kamu berisik banget! entar taka bangun!!"
reita pun duduk di samping kai, "so, dia bilang apa aja?"
"nothing!"
"huh. dasar ayah banci!!"
"hey!!"
"makanyah, dia bilang apa?"
"okay, dia menanyakan tentang kamu, apa kamu berniat untuk menikah lagi? dia ingin menjodohkan anak perempuannya dengan kamu.."
". . ." senyum reita pun memudar. dia segera berdiri dan memainkan bola basketnya lagi.
"sudah ku bilang kamu ga akan mau mendengar cerita ayah.."
"aku.. hanya.." reita berhenti bermain dan berdiri dia sambil menundukan kepala, ". . ."
"aki--"
"whoahahha. masa ayah tidak tau? aku hanya tertarik dengan laki-laki!!"
"DASAR BODOH!!"
reita langsung berlari menutup bibir kai dengan tangannya, "hush! taka sedang tidur!!"
"gomen.. habis kau sangat BODOH!! aku sedang bicara serius!!"
"aku juga serius.."
"jangan bercanda lagi, aku tau kalau kau itu normal. dengan pengecualian, uruha.."
reita duduk di samping kai, "hey, ayah, you know what?"
"...?"
"kita hidup hanya sekali, menikah sekali, dan mencintai orang pun hanya sekali.. aku tidak ingin menikah lagi. cukup uruha, pertama dan terakhir.." kata reita sambil men-shoot bolanya ke ring.
kai menatap reita dengan mata berkaca-kaca.
"hey ayah, ayo cepat tidur. sebentar lagi pasti taka bangun. ingat.. pukul 12!!"
"ah iyaaaa~ baik, ayah akan siap-siap!" kai segera masuk ke dalam rumah, "ah, kau juga jangan sampai tidak tidur!!"
"tenang saja ayah!" kata reita sambil melambaikan tangannya pada kai, "aku hanya ingin merenung.."
reita duduk bersila di tengah lapangan..
"hidup memang sekali, menikah pun hanya sekali, mencintai pun sekali.. tapi aku melanggarnya.. karena aku.."
-------------------------------------------------------------
09.10.16 at 00.00 am
kriiing.
kriiing. kriiing.
kriiing. kriiing. kriiing.
"nyaaaaawwwww~ HAPPY BIRTHDAY TAKA!!"
taka segera bangun dari tempat tidurnya dan berlari ke ruang keluarga di lantai bawah. ia benar-benar tak sabar ingin melihat kado ulang tahunnya tahun ini.
"kado kado kado!!" taka berteriak kegirangan saat melihat tumpukan kado di hadapannya.
dia pun melihat kadonya satu per satu.
"ayah?? huh. aku buka nanti~" taka melempar kado dari reita ke belakangnya.
"kakek tercinta? sejak kapan aku suka daun tua?? whoahaha. nanti saja!!" taka melempar lagi kado kai ke belakangnya.
"mana kado dari mamih??" saat kai melihat sekelilingnya, dia melihat sebuah amplop berpita yg tergeletak di atas meja, "ini dia kado istimewa aku.."
-------------------------------------------------------------
taka berlari menuju kamarnya. ia mengambil bantalnya dan mencari posisi membaca yg paling nikmat.. hha. setelah memastikan semuanya, taka pun membuka amplop tersebut..
hai taka-chuu~
selamat ulang tahun nak..
masih menunggu hadiah ulang tahun dari mamih?
ow ow ow. setelah setahun kita tidak berbicara, apa ada perubahan di rumah?
bagaimana dengan ayahmu? apa dia masih memakai noseband itu saat tidur?
"umm.. iya mamih! dasar ayah bodoh!!"
bagaimana dengan kakekmu?
apa dia masih selalu bawel dan memarahi papihmu?
"yah begitulah~!"
taka. ini akan menjadi surat terakhir dari mamih setelah surat-surat hadiah dari mamih yg tiap tahun mamih kasih ke kamu sebagai hadiah ulang tahun..
mamih harap kamu selalu menyimpan surat-surat ini sebagai kenangan mamih buat kamu..
kamu jaga baik-baik yah?
di surat kali ini..
mamih akan menceritakan tentang sahabat baik papihmu ini.
dia adalah satu-satunya sahabat baik papihmu.
mamih merasa menjadi orang ketiga diantara mereka..
mamih merasa merebut papihmu dari dia..
sampai sekarang mamih menulis surat ini, mamih masih merasa bersalah..
bersalah karena telah memisahkan mereka..
sahabat papihmu, takanori matsumoto..
"hah? takanori matsumoto??"
-------------------------------------------------------------
pagi harinya di kediaman suzuki.
"hi bday boy!!" reita menyapa taka sambil mengecup kening taka, "semoga kamu bisa menjadi anak baik, penurut dan cantik seperti ibumu!!"
"i'm boy!!"
"gapapa kan cantik? hha." kata reita sambil mengambil sepotong roti dan melahapnya. taka pun langsung lompat ke punggung reita.
"hey! kau sudah berat sekarang! turun!!"
"ayo ayah! sekarang hari ulang tahunku! aku ingin bermain~~~"
"baiklah.. mau bermain apa?" tanya reita sambil membenarkan posisi taka di punggungnya.
"sambung kata!"
"baiklah!"
"ayo mulai!!"
"kau duluan sebut katanya.."
"baik, umm.. gajah!"
"besar~~" jawab reita sambil berjoget-joget di depan kai yg sedang memperhatikan mereka.
"permainan bodoh!" kata kai sambil berjalan menuju dapur.
"pendek!"
"kau~"
"jahat!! huh."
"nenek sihir lah!"
"kakek!"
"tua dan kuat~"
"tidak boleh lebih dari tiga kata papih!!"
"ya ya ya! kamu bawel sekali~"
"mulai dari awal lagi!!"
"ha'ik!!"
"um.. takanori?"
"MATSUMOTO!!" jawab reita lantang sambil mendudukkan taka di atas meja makan.
"takanori matsumoto? siapa itu? nama aku takanori suzuki, papih.."
"umm.. emang tadi aku bilang apa? aku bilang takanori suzuki kok!"
"kakek! tadi papih bilang takanori matsumoto kan?"
kai hanya mengangguk-anggukan kepala dengan antuasias, "sepertinya bakal ada pengakuan neh.." kata kai dalam hati.
"ayo ayah, kasih tau aku siapa itu takanori matsumoto.."
"umm.. hanya teman~"
"teman atau sahabat??"
reita menggaruk-garuk kepalanya yg sebenarnya tidak terasa gatal, "umm.. ya bisa dibilang sahabat!! hha."
"sahabat atau pacar??"
"t-tentu s-saja sahabat!! kamu ini aneh-aneh saja!!" wajah reita dibalik nosebandnya itu terlihat mulai memerah.
"okay, tell me then! who is he?"
"tapi janji jangan ngeledekin?? dan permainannya selesai?"
"iyaaaaaaa akira!!" teriak kai dan taka bersamaan.
"k-kalian kompak sekali?"
"jangan mengalihkan pembicaraan!!" lagi-lagi mereka teriak bersamaan.
"b-baik.. kita sebut saja dia ruki.. umm.. dia itu cowok paling pendek di sekolah kami. tapi karena dia pendek, dia jadi terlihat sangat lucu dan imut.. tawanya. senyumnya. bikin papih tuh seneng banget ngerjain dia. kita terkenal 1 sekolahan karena kita berdua itu anak-anak bandel di sekolah.." reita bercerita sambil membayangkan bagaimana taka dan dia dulu, "saat kita berdua bertengakar, kampus kami bakal gempar dan berusaha melerai kami.. sampai mereka bilang.."
"i-iyaaaa??"
"dimana ada reita, di sana pasti ada ruki! dan kami pun di sebut.."
"di-disebut??" tanya kai dan taka penasaran sampai mereka hanya berjarak beberapa senti dari wajah reita.
"disebut REITUKI!!" jawab reita tegas di depan wajah kai dan taka sampai mereka berdua mundur ke belakang. "HEY! KENAPA SIH SAMA KALIAN BERDUA? mau tau ajah dengan urusan aku dulu! sudah-sudah! aku mau berangkat dulu ke kantor!!" dan reita segera mengambil tas kerjanya dan berangkat ke kantor.
melihat ayahnya sudah pergi dengan mobilnya, taka tersenyum nakal. kai yg melihatnya pun mengerti maksud dari taka tersebut, "jadi sekarang, takanori matsumoto, huh?"
"we'll se.."
~TBC~
keluarga suzuki sekarang udah sampai di rumah mereka. karena kecapekan, taka pun langsung naik ke tempat tidurnya. reita yg masih teringat masalah di sekolah tadi, tidak bisa tidur. dia pun memutuskan untuk bermain basket dulu di halaman belakang rumah.
kebetulan, kai yg akan menutup pintu, melihat reita di luar. "ah, so so so! . . . arigatou!! . . . entar saya sampein ke mereka. . . . jaa~" kai pun menutup teleponnya.
sesaat ia tertegun melihat reita yg sedang bermain basket di halaman belakang dengan muka sendu. "kayaknyah masalah tadi siang, bener-bener ngebekas dihati reita.. aku.. ga tega liat dia begini terus.."
tanpa terasa, air mata kai pun jatuh membasahi pipinya. dan...
"HAI DAD!!"
". . ."
"dad??"
"ah, hi nak?" kai buru-buru menghapus air matanya, "sedang apa kau malam-malam di luar? belum bisa tidur nak ?"
"yah, begitulah.. hha."
kai pun keluar dan menghampiri reita. "brrrr~ dingiiinn~"
"ayah di dalam saja, nanti kalau aku udah ngantuk, aku bakal menyusul.."
"tenang saja! kau lupa apa kalau ayahmu ini dulu drummer terkuat sejepang??"
"ngeh? drummer terkuat?? hha. dasar ayah ini!! kenapa ayah belum tidur?"
"ah, tadi ada telepon dari tetangga kita di fukuoka.."
reita mendengarkan cerita kai sambil bermain-main dengan bola basketnya, "uh oh? then...?"
"dia menanyakan tentang kamu dan taka! dan.."
"dan..??"
"umm.. ah, mereka bodoh! hha. sudah tidak perlu dibahas! whoaaammm~ ayah mengantuk!!"
"ayaaaahhhh!!"
"iya? kamu berisik banget! entar taka bangun!!"
reita pun duduk di samping kai, "so, dia bilang apa aja?"
"nothing!"
"huh. dasar ayah banci!!"
"hey!!"
"makanyah, dia bilang apa?"
"okay, dia menanyakan tentang kamu, apa kamu berniat untuk menikah lagi? dia ingin menjodohkan anak perempuannya dengan kamu.."
". . ." senyum reita pun memudar. dia segera berdiri dan memainkan bola basketnya lagi.
"sudah ku bilang kamu ga akan mau mendengar cerita ayah.."
"aku.. hanya.." reita berhenti bermain dan berdiri dia sambil menundukan kepala, ". . ."
"aki--"
"whoahahha. masa ayah tidak tau? aku hanya tertarik dengan laki-laki!!"
"DASAR BODOH!!"
reita langsung berlari menutup bibir kai dengan tangannya, "hush! taka sedang tidur!!"
"gomen.. habis kau sangat BODOH!! aku sedang bicara serius!!"
"aku juga serius.."
"jangan bercanda lagi, aku tau kalau kau itu normal. dengan pengecualian, uruha.."
reita duduk di samping kai, "hey, ayah, you know what?"
"...?"
"kita hidup hanya sekali, menikah sekali, dan mencintai orang pun hanya sekali.. aku tidak ingin menikah lagi. cukup uruha, pertama dan terakhir.." kata reita sambil men-shoot bolanya ke ring.
kai menatap reita dengan mata berkaca-kaca.
"hey ayah, ayo cepat tidur. sebentar lagi pasti taka bangun. ingat.. pukul 12!!"
"ah iyaaaa~ baik, ayah akan siap-siap!" kai segera masuk ke dalam rumah, "ah, kau juga jangan sampai tidak tidur!!"
"tenang saja ayah!" kata reita sambil melambaikan tangannya pada kai, "aku hanya ingin merenung.."
reita duduk bersila di tengah lapangan..
"hidup memang sekali, menikah pun hanya sekali, mencintai pun sekali.. tapi aku melanggarnya.. karena aku.."
-------------------------------------------------------------
09.10.16 at 00.00 am
kriiing.
kriiing. kriiing.
kriiing. kriiing. kriiing.
"nyaaaaawwwww~ HAPPY BIRTHDAY TAKA!!"
taka segera bangun dari tempat tidurnya dan berlari ke ruang keluarga di lantai bawah. ia benar-benar tak sabar ingin melihat kado ulang tahunnya tahun ini.
"kado kado kado!!" taka berteriak kegirangan saat melihat tumpukan kado di hadapannya.
dia pun melihat kadonya satu per satu.
"ayah?? huh. aku buka nanti~" taka melempar kado dari reita ke belakangnya.
"kakek tercinta? sejak kapan aku suka daun tua?? whoahaha. nanti saja!!" taka melempar lagi kado kai ke belakangnya.
"mana kado dari mamih??" saat kai melihat sekelilingnya, dia melihat sebuah amplop berpita yg tergeletak di atas meja, "ini dia kado istimewa aku.."
-------------------------------------------------------------
taka berlari menuju kamarnya. ia mengambil bantalnya dan mencari posisi membaca yg paling nikmat.. hha. setelah memastikan semuanya, taka pun membuka amplop tersebut..
hai taka-chuu~
selamat ulang tahun nak..
masih menunggu hadiah ulang tahun dari mamih?
ow ow ow. setelah setahun kita tidak berbicara, apa ada perubahan di rumah?
bagaimana dengan ayahmu? apa dia masih memakai noseband itu saat tidur?
"umm.. iya mamih! dasar ayah bodoh!!"
bagaimana dengan kakekmu?
apa dia masih selalu bawel dan memarahi papihmu?
"yah begitulah~!"
taka. ini akan menjadi surat terakhir dari mamih setelah surat-surat hadiah dari mamih yg tiap tahun mamih kasih ke kamu sebagai hadiah ulang tahun..
mamih harap kamu selalu menyimpan surat-surat ini sebagai kenangan mamih buat kamu..
kamu jaga baik-baik yah?
di surat kali ini..
mamih akan menceritakan tentang sahabat baik papihmu ini.
dia adalah satu-satunya sahabat baik papihmu.
mamih merasa menjadi orang ketiga diantara mereka..
mamih merasa merebut papihmu dari dia..
sampai sekarang mamih menulis surat ini, mamih masih merasa bersalah..
bersalah karena telah memisahkan mereka..
sahabat papihmu, takanori matsumoto..
"hah? takanori matsumoto??"
-------------------------------------------------------------
pagi harinya di kediaman suzuki.
"hi bday boy!!" reita menyapa taka sambil mengecup kening taka, "semoga kamu bisa menjadi anak baik, penurut dan cantik seperti ibumu!!"
"i'm boy!!"
"gapapa kan cantik? hha." kata reita sambil mengambil sepotong roti dan melahapnya. taka pun langsung lompat ke punggung reita.
"hey! kau sudah berat sekarang! turun!!"
"ayo ayah! sekarang hari ulang tahunku! aku ingin bermain~~~"
"baiklah.. mau bermain apa?" tanya reita sambil membenarkan posisi taka di punggungnya.
"sambung kata!"
"baiklah!"
"ayo mulai!!"
"kau duluan sebut katanya.."
"baik, umm.. gajah!"
"besar~~" jawab reita sambil berjoget-joget di depan kai yg sedang memperhatikan mereka.
"permainan bodoh!" kata kai sambil berjalan menuju dapur.
"pendek!"
"kau~"
"jahat!! huh."
"nenek sihir lah!"
"kakek!"
"tua dan kuat~"
"tidak boleh lebih dari tiga kata papih!!"
"ya ya ya! kamu bawel sekali~"
"mulai dari awal lagi!!"
"ha'ik!!"
"um.. takanori?"
"MATSUMOTO!!" jawab reita lantang sambil mendudukkan taka di atas meja makan.
"takanori matsumoto? siapa itu? nama aku takanori suzuki, papih.."
"umm.. emang tadi aku bilang apa? aku bilang takanori suzuki kok!"
"kakek! tadi papih bilang takanori matsumoto kan?"
kai hanya mengangguk-anggukan kepala dengan antuasias, "sepertinya bakal ada pengakuan neh.." kata kai dalam hati.
"ayo ayah, kasih tau aku siapa itu takanori matsumoto.."
"umm.. hanya teman~"
"teman atau sahabat??"
reita menggaruk-garuk kepalanya yg sebenarnya tidak terasa gatal, "umm.. ya bisa dibilang sahabat!! hha."
"sahabat atau pacar??"
"t-tentu s-saja sahabat!! kamu ini aneh-aneh saja!!" wajah reita dibalik nosebandnya itu terlihat mulai memerah.
"okay, tell me then! who is he?"
"tapi janji jangan ngeledekin?? dan permainannya selesai?"
"iyaaaaaaa akira!!" teriak kai dan taka bersamaan.
"k-kalian kompak sekali?"
"jangan mengalihkan pembicaraan!!" lagi-lagi mereka teriak bersamaan.
"b-baik.. kita sebut saja dia ruki.. umm.. dia itu cowok paling pendek di sekolah kami. tapi karena dia pendek, dia jadi terlihat sangat lucu dan imut.. tawanya. senyumnya. bikin papih tuh seneng banget ngerjain dia. kita terkenal 1 sekolahan karena kita berdua itu anak-anak bandel di sekolah.." reita bercerita sambil membayangkan bagaimana taka dan dia dulu, "saat kita berdua bertengakar, kampus kami bakal gempar dan berusaha melerai kami.. sampai mereka bilang.."
"i-iyaaaa??"
"dimana ada reita, di sana pasti ada ruki! dan kami pun di sebut.."
"di-disebut??" tanya kai dan taka penasaran sampai mereka hanya berjarak beberapa senti dari wajah reita.
"disebut REITUKI!!" jawab reita tegas di depan wajah kai dan taka sampai mereka berdua mundur ke belakang. "HEY! KENAPA SIH SAMA KALIAN BERDUA? mau tau ajah dengan urusan aku dulu! sudah-sudah! aku mau berangkat dulu ke kantor!!" dan reita segera mengambil tas kerjanya dan berangkat ke kantor.
melihat ayahnya sudah pergi dengan mobilnya, taka tersenyum nakal. kai yg melihatnya pun mengerti maksud dari taka tersebut, "jadi sekarang, takanori matsumoto, huh?"
"we'll se.."
~TBC~