title : kuch kuch hota hai 1
author : emiko 'reichan' shigenoi akira !! \(^0^)/
genre : romance, angst, humour, smut !! yummy~
ratings : umm.. dont know!! hha. *author yg bener2 ga guna*
pairing : reita x ruki, reita x uruha
author : emiko 'reichan' shigenoi akira !! \(^0^)/
genre : romance, angst, humour, smut !! yummy~
ratings : umm.. dont know!! hha. *author yg bener2 ga guna*
pairing : reita x ruki, reita x uruha
[ prologue ]
09.10.15 at 4.36 am
"hai, minna-san! kembali lagi bersama gw, takanori suzuki di acara booooo~~~ ring time!! hha. loe semua bisa panggil gw taka-chan! tapi entah kenapa papih gw kadang manggil gw ruki! siapa sih ruki? hmm. perlu di selidiki neh.. hha. okeh kembli lagi ke acara kita. kalo kalian lagi boring gini, biasanya karena apa sih? kalo gw sih karena gw harus nunggu papih gw! upz. ngomong-ngomong tentang papih, kayaknya gw udah telat deh! gw harusnya nemuin papih di cafe jam 4.30!! nyaaa~ gw telat! okeh deh minna-san, sampe ketemu lagi di boring time selanjutnya!!"
dan taka-chan pun langsung berlari menuju cafe tempat seharusnya ia bertemu dengan ayahnya. tapi yg ia temui di sana malah..
"papih belum dateng lagi?? gw punya piling kagak enak neh.." sambil duduk di bangku biasa mereka duduk di cafe itu.
feeling taka-chan pun benar..
2 jam kemudian..
"nyaa~ ini gelas yg ke-20!! papih jahat banget sih belum dateng?? hhu. dasar papih noseless!!"
BLETAKK!!
"nyaa~ that's hurt you fucking--" kata taka-chan marah sambil mengusap-usap keningnya yg baru saja dipukul oleh suatu benda yg keras.
"fucking apa hah?" dan ternyata orang itu adalah reita, ayahnya sendiri.
"eeeee?? papih.. hha. sapa yg bilang fucking?? orang tadi bilangnya pancing!! hha."
reita langsung jewer taka-chan, "belajar darimana kata-kata kasar gitu?? huh."
"iya-iya maaf papih.." kata taka-chan sambil menunduk menyesal ke reita, "eh? kok jadi papih yg marah sih? harusnya kan aku yg marah! huh. jam berapa neh??"
"umm.. papih cuman terlambat.. umm.. dua.. d-dua.."
"dua apa? dua menit? dua jam? apa dua abad??"
"ya maaf, taka-chan.. papih tadi ada meeting mendadak!!"
taka-chan tau, ini saatnya balas dendam ke ayahnya itu, "papih tau ga kalo taka udah nunggu di sini berapa jam?? taka mesti ngebatalin janji taka sama temen-temen taka! iih, papih tuh yah, tiap hari taka harus selalu nunggu papih. bangunin papih, nyuruh papih sarapan, nunggu papih jemput taka, sampe sekarang papih harusnya nemenin taka belanja juga mesti aja terlambat! huh. taka tuh capek papih, taka ga bisa gini terus. taka ga bisa jadi anak, babysitter sekaligus ibu da---" dan taka baru saja membuat kesalahan.
wajah menyesal reita pun berubah menjadi wajah sedih, "kamu emang ga bisa menjadi mamih.."
"papih.."
reita langsung pergi meninggalkan taka-chan. "papih tunggu!! maafin aku papih.. hhu." taka berusaha menarik perhatian reita dengan menarik-narik baju reita.
"..."
"papih.. hiks. hiks. maafin taka.."
reita melirik taka yg keliatannya emang benar-benar menyesal. "hmm.." reita berhenti dan menatap taka.
"papih.. hhu."
"yaudah.. papih maafin kok. ayo kita temenan lagi!"
"iyaaa~ tapi hiks. hiks. jangan marah lagi ya papih.."
"iya, asal kamu juga jangan gitu lagi yah?"
"janji!!"
"yaudah deh, ayo kita berangkat!!" kata reita sambil menggendong taka di punggungnya.
-------------------------------------------------------------
"ayo silahkan diminum tehnya.."
"kakek~!" taka langsung loncat ke punggung kai, kakeknya. yah, walaupun taka sudah berumur 10 tahun, tapi tubuh dia masih kehitung kecil ai antara teman-teman seumurnya.
"wah, itu cucumu, kai-san?"
"iyaaaa~ perkenalkan, namaku takanori suzuki!" taka memperkenalkan diri sambil sedikit membungkukan badannya.
"dasar taka.. hha." kai duduk di bangkunya. tak lama, taka pun duduk di pangkuan kai.
"eh eh eh kakek, aku tadi baru saja diajarkan sapaan baru oleh papih.."
"wah, seperti apa?"
tepat saat itu, reita baru saja masuk ke dalam rumah. "bentar-bentar.." ia melihat taka berdiri di samping kai dan menyolek paha kai, "hai sekushi!!"
"dasar taka baaaaaaaaakkkkkkkkaaaaaa!!" bisik reita sambil berlari menuju tangga.
"HAH??" kai shocked sekarang melihat senyum nakal di bibir taka sekarang. REITAAAAAAAAAAAAAAAA KAU AJARKAN APA ANAKMU INIIIIIIIIIIIIIII??"
-------------------------------------------------------------
hari ini adalah hari besar di sekolah taka. yup, di sekolahnya sekarang sedang diadakan banyak perlombaan. dan taka ikut partisipasi dalam salah satu lomba tersebut. taka ikut loma membuat kalimat dari satu kata dalam 30 detik. ini adalah lomba pertama taka di sekolah itu. reita dan kai pun tak ingin melewatkan momen ini.
"duduk di sini saja, ayah.." reita mempersilahkan kai duduk di salah satu bangku penonton.
"hey, ternyata kao dateng juga suzuki-san!"
"wah, gakuto-san! senang bertemu anda.." reita menjabat tangan gakuto. "anda datang juga di acara ini?"
"tentu saja, lihat itu.." gakuto menunjuk tetsu, anaknya, yg baru saja naik ke atas panggung, "anakku ikut dalam perlombaan ini. dia pasti jadi juara pertama! anakku yg pintarrr~"
"wah, hebat.. umm.. taka juga ikut acara ini.."
"taka? tumben dia ikut acara seperti ini.. hha. okeh, dia bakal menjadi juara kedua setelah anakku! hha."
"yah, mudah-mudahan.. hha."
kai menyenggol tangan reita. "sudahlah, jangan bicara dengan dia. ayah ga suka."
"hey ayah, jangan begitu.. gakuto itu ayahnya tetsu, teman baik taka.."
"tapi cara bicara dia itu.. ayah ga suka."
"ayah.."
gakuto, yg duduk di samping reita pun kembali menyolek reita, "hey, ingaaaaattt~ anakmu akan jadi juara duaaaaaaa!! whoahahahaha."
"gakuto!! jaga sikapmu! lihat, acara sudah mau dimulai!!" tegur hyde, istri gakuto.
"g-gomen.."
"ya, jaga suamimu itu!" tambah kai.
"ayah!!"
"hhe. hanya sedikit menambahkan.." kata kai sambil menunjukkan lesung pipit manisnya itu.
lampu di ruangan itu pun meredup. dan kini semua lampu sorot mengarah pada panggung di depan mereka. ruangan menjadi sunyi senyap.
"ohayou gozaimashita!! hadirin semua, kita bertemu kembali di acara tahunan sekolah tercinta kita ini. di sini kita mengadakan banyak perlombaan dan salah satunya adalah lomba membuat kalimat dalam 30 detik ini. dalam lomba ini, para siswa dan siswi diminta untuk membuat kalimat dalam 30 detik dari sebuah kata yg telah mereka pilih sendiri di dalam tabung di sana.. tanpa berlama-lama lagi, mari kita mulai acaranya. dimulai dari tetsu ogawa, juara lomba kita tahun kemarin.. sikahkan tetsu memilih kata pilihannya.."
dari bangku penonton, gakuto terlihat sangat antusias. "TETSSSSSSSUUUUUUUUUUUUUU~!!"
"ummm.. okay.." setelah melirik kata yg ia dapat, tetsu berdiri di depan panggung dan bersiap membuat kalimatnya.
"waktunya di mulai dari sekarang.."
"doa.. setiap manusia memang diharuskan untuk berdoa untuk Tuhan dan dewa. aku, ayah dan ibu selalu membiasakan berdoa di saat apapun. sebelum makan, sebelum berangkat ke sekolah dan saat kami mendapatkan sesuatu yg kami tunggu sebagai tanda syukur kami.. umm.. kata ayah kalo kami rajin berdoa, nanti.. umm.. nenek akan memberikan setengah harta warisannya kepada kami. kelak kami akan menjadi orang yg kaya raya di kota ini.." dan penonton pun tertawa mendengar kalimat itu, "doa?? umm.. dengan doa, juga bisa menyembuhkan luka atau penyakit.. okat thankyou.."
setelah tetsu kembali ketempatnya, tepuk tangan penonton pun menghiasi ruangan itu. yah, walaupun gakuto merasa sedikit malu dengan kalimat yg dibuat oleh tetsu, tapi dia tetap bangga pada anaknya itu.
"mari kita lanjutkan, takanori suzuki.. silahkan kamu memilih kata di tabung itu.."
dengan mengedipkan mata pada ayahnya, taka pun berjalan menuju tabung, memilih katanya dan segera berjalan menuju depan panggung. taka membuka kata yg dia pilih..
"ibu.." bisik taka dengan ekspresi sedih.
"waktunya di mulai dari sekarang.."
taka menundukkan kepalanya. tanpa ia sadari, air matanya mulai mengalir membasahi pipinya. sekali lagi ia mengucapkan kata pilihannya itu, "ibu.."
"taka, ada apa denganmu?" kata reita dalam hati.
"hey taka, ayo ucapkan kata pilihanmu dulu.." bisik tetsu.
taka berusaha mengangkat wajahnya menatap penonton dihadapannya. dia menarik napas dalam-dalam.. "ibu.."
mendengar kata pilihan taka, reita menjadi khawatir. ia mengerti bagaimana perasaan taka sekarang. taka pasti sangat bingung.
"umm.. maaf.." taka membalikkan badannya.
"ibu.." reita berdiri dari bangku penonton, "ibu adalah sosok yg sangat berharga dalam hidup kita.." reita berjalan menghampiri taka di panggung. semua penonton pun memperhatikan reita. "ayahmu ini tidak mungkin ada di sini, kalau bukan karena ibumu. begitu juga denganmu.. kamu, ayah, kakek, kita, memang tidak punya sosok ibu yg seharusnya merawat kita selama ini. tapi kita yakin, ibu melihat kita di sana.. ibu selalu menjaga kita. kita tidak boleh sedih, hidup tanpa ibu. karena kamu masih punya ayah.. kita berdua bisa menjadi ibu untuk keluarga kita ini. kita berdua tidak boleh membuat ibu sedih di sana jika ibu melihat kita. karena kita berdua sayang ibu.. mamih.. yg sekarang tersenyum menatap kita, di sana.."
taka langsung berlari menghampiri reita dan memeluknya erat. taka menangis keras mendengar ucapan ayahnya itu. dia merasa malu membuat ayahnya sedih karena dia. tidak seharusnya dia seperti ini. benar kata ayahnya, ibu pasti tersenyum melihat mereka di atas sana..
dengan sedikit terisak-isak, gakuto berdiri dan bertepuk tangan. "DAN TAKA MENJADI JUARA PERTAMAAAAAA~!!!"
semua penonton pun ikut berdiri dan bertepuk tangan. taka melihat kelilingnya dan tersenyum sambil terus memeluk ayahnya.
~TBC~
"hai, minna-san! kembali lagi bersama gw, takanori suzuki di acara booooo~~~ ring time!! hha. loe semua bisa panggil gw taka-chan! tapi entah kenapa papih gw kadang manggil gw ruki! siapa sih ruki? hmm. perlu di selidiki neh.. hha. okeh kembli lagi ke acara kita. kalo kalian lagi boring gini, biasanya karena apa sih? kalo gw sih karena gw harus nunggu papih gw! upz. ngomong-ngomong tentang papih, kayaknya gw udah telat deh! gw harusnya nemuin papih di cafe jam 4.30!! nyaaa~ gw telat! okeh deh minna-san, sampe ketemu lagi di boring time selanjutnya!!"
dan taka-chan pun langsung berlari menuju cafe tempat seharusnya ia bertemu dengan ayahnya. tapi yg ia temui di sana malah..
"papih belum dateng lagi?? gw punya piling kagak enak neh.." sambil duduk di bangku biasa mereka duduk di cafe itu.
feeling taka-chan pun benar..
2 jam kemudian..
"nyaa~ ini gelas yg ke-20!! papih jahat banget sih belum dateng?? hhu. dasar papih noseless!!"
BLETAKK!!
"nyaa~ that's hurt you fucking--" kata taka-chan marah sambil mengusap-usap keningnya yg baru saja dipukul oleh suatu benda yg keras.
"fucking apa hah?" dan ternyata orang itu adalah reita, ayahnya sendiri.
"eeeee?? papih.. hha. sapa yg bilang fucking?? orang tadi bilangnya pancing!! hha."
reita langsung jewer taka-chan, "belajar darimana kata-kata kasar gitu?? huh."
"iya-iya maaf papih.." kata taka-chan sambil menunduk menyesal ke reita, "eh? kok jadi papih yg marah sih? harusnya kan aku yg marah! huh. jam berapa neh??"
"umm.. papih cuman terlambat.. umm.. dua.. d-dua.."
"dua apa? dua menit? dua jam? apa dua abad??"
"ya maaf, taka-chan.. papih tadi ada meeting mendadak!!"
taka-chan tau, ini saatnya balas dendam ke ayahnya itu, "papih tau ga kalo taka udah nunggu di sini berapa jam?? taka mesti ngebatalin janji taka sama temen-temen taka! iih, papih tuh yah, tiap hari taka harus selalu nunggu papih. bangunin papih, nyuruh papih sarapan, nunggu papih jemput taka, sampe sekarang papih harusnya nemenin taka belanja juga mesti aja terlambat! huh. taka tuh capek papih, taka ga bisa gini terus. taka ga bisa jadi anak, babysitter sekaligus ibu da---" dan taka baru saja membuat kesalahan.
wajah menyesal reita pun berubah menjadi wajah sedih, "kamu emang ga bisa menjadi mamih.."
"papih.."
reita langsung pergi meninggalkan taka-chan. "papih tunggu!! maafin aku papih.. hhu." taka berusaha menarik perhatian reita dengan menarik-narik baju reita.
"..."
"papih.. hiks. hiks. maafin taka.."
reita melirik taka yg keliatannya emang benar-benar menyesal. "hmm.." reita berhenti dan menatap taka.
"papih.. hhu."
"yaudah.. papih maafin kok. ayo kita temenan lagi!"
"iyaaa~ tapi hiks. hiks. jangan marah lagi ya papih.."
"iya, asal kamu juga jangan gitu lagi yah?"
"janji!!"
"yaudah deh, ayo kita berangkat!!" kata reita sambil menggendong taka di punggungnya.
-------------------------------------------------------------
"ayo silahkan diminum tehnya.."
"kakek~!" taka langsung loncat ke punggung kai, kakeknya. yah, walaupun taka sudah berumur 10 tahun, tapi tubuh dia masih kehitung kecil ai antara teman-teman seumurnya.
"wah, itu cucumu, kai-san?"
"iyaaaa~ perkenalkan, namaku takanori suzuki!" taka memperkenalkan diri sambil sedikit membungkukan badannya.
"dasar taka.. hha." kai duduk di bangkunya. tak lama, taka pun duduk di pangkuan kai.
"eh eh eh kakek, aku tadi baru saja diajarkan sapaan baru oleh papih.."
"wah, seperti apa?"
tepat saat itu, reita baru saja masuk ke dalam rumah. "bentar-bentar.." ia melihat taka berdiri di samping kai dan menyolek paha kai, "hai sekushi!!"
"dasar taka baaaaaaaaakkkkkkkkaaaaaa!!" bisik reita sambil berlari menuju tangga.
"HAH??" kai shocked sekarang melihat senyum nakal di bibir taka sekarang. REITAAAAAAAAAAAAAAAA KAU AJARKAN APA ANAKMU INIIIIIIIIIIIIIII??"
-------------------------------------------------------------
hari ini adalah hari besar di sekolah taka. yup, di sekolahnya sekarang sedang diadakan banyak perlombaan. dan taka ikut partisipasi dalam salah satu lomba tersebut. taka ikut loma membuat kalimat dari satu kata dalam 30 detik. ini adalah lomba pertama taka di sekolah itu. reita dan kai pun tak ingin melewatkan momen ini.
"duduk di sini saja, ayah.." reita mempersilahkan kai duduk di salah satu bangku penonton.
"hey, ternyata kao dateng juga suzuki-san!"
"wah, gakuto-san! senang bertemu anda.." reita menjabat tangan gakuto. "anda datang juga di acara ini?"
"tentu saja, lihat itu.." gakuto menunjuk tetsu, anaknya, yg baru saja naik ke atas panggung, "anakku ikut dalam perlombaan ini. dia pasti jadi juara pertama! anakku yg pintarrr~"
"wah, hebat.. umm.. taka juga ikut acara ini.."
"taka? tumben dia ikut acara seperti ini.. hha. okeh, dia bakal menjadi juara kedua setelah anakku! hha."
"yah, mudah-mudahan.. hha."
kai menyenggol tangan reita. "sudahlah, jangan bicara dengan dia. ayah ga suka."
"hey ayah, jangan begitu.. gakuto itu ayahnya tetsu, teman baik taka.."
"tapi cara bicara dia itu.. ayah ga suka."
"ayah.."
gakuto, yg duduk di samping reita pun kembali menyolek reita, "hey, ingaaaaattt~ anakmu akan jadi juara duaaaaaaa!! whoahahahaha."
"gakuto!! jaga sikapmu! lihat, acara sudah mau dimulai!!" tegur hyde, istri gakuto.
"g-gomen.."
"ya, jaga suamimu itu!" tambah kai.
"ayah!!"
"hhe. hanya sedikit menambahkan.." kata kai sambil menunjukkan lesung pipit manisnya itu.
lampu di ruangan itu pun meredup. dan kini semua lampu sorot mengarah pada panggung di depan mereka. ruangan menjadi sunyi senyap.
"ohayou gozaimashita!! hadirin semua, kita bertemu kembali di acara tahunan sekolah tercinta kita ini. di sini kita mengadakan banyak perlombaan dan salah satunya adalah lomba membuat kalimat dalam 30 detik ini. dalam lomba ini, para siswa dan siswi diminta untuk membuat kalimat dalam 30 detik dari sebuah kata yg telah mereka pilih sendiri di dalam tabung di sana.. tanpa berlama-lama lagi, mari kita mulai acaranya. dimulai dari tetsu ogawa, juara lomba kita tahun kemarin.. sikahkan tetsu memilih kata pilihannya.."
dari bangku penonton, gakuto terlihat sangat antusias. "TETSSSSSSSUUUUUUUUUUUUUU~!!"
"ummm.. okay.." setelah melirik kata yg ia dapat, tetsu berdiri di depan panggung dan bersiap membuat kalimatnya.
"waktunya di mulai dari sekarang.."
"doa.. setiap manusia memang diharuskan untuk berdoa untuk Tuhan dan dewa. aku, ayah dan ibu selalu membiasakan berdoa di saat apapun. sebelum makan, sebelum berangkat ke sekolah dan saat kami mendapatkan sesuatu yg kami tunggu sebagai tanda syukur kami.. umm.. kata ayah kalo kami rajin berdoa, nanti.. umm.. nenek akan memberikan setengah harta warisannya kepada kami. kelak kami akan menjadi orang yg kaya raya di kota ini.." dan penonton pun tertawa mendengar kalimat itu, "doa?? umm.. dengan doa, juga bisa menyembuhkan luka atau penyakit.. okat thankyou.."
setelah tetsu kembali ketempatnya, tepuk tangan penonton pun menghiasi ruangan itu. yah, walaupun gakuto merasa sedikit malu dengan kalimat yg dibuat oleh tetsu, tapi dia tetap bangga pada anaknya itu.
"mari kita lanjutkan, takanori suzuki.. silahkan kamu memilih kata di tabung itu.."
dengan mengedipkan mata pada ayahnya, taka pun berjalan menuju tabung, memilih katanya dan segera berjalan menuju depan panggung. taka membuka kata yg dia pilih..
"ibu.." bisik taka dengan ekspresi sedih.
"waktunya di mulai dari sekarang.."
taka menundukkan kepalanya. tanpa ia sadari, air matanya mulai mengalir membasahi pipinya. sekali lagi ia mengucapkan kata pilihannya itu, "ibu.."
"taka, ada apa denganmu?" kata reita dalam hati.
"hey taka, ayo ucapkan kata pilihanmu dulu.." bisik tetsu.
taka berusaha mengangkat wajahnya menatap penonton dihadapannya. dia menarik napas dalam-dalam.. "ibu.."
mendengar kata pilihan taka, reita menjadi khawatir. ia mengerti bagaimana perasaan taka sekarang. taka pasti sangat bingung.
"umm.. maaf.." taka membalikkan badannya.
"ibu.." reita berdiri dari bangku penonton, "ibu adalah sosok yg sangat berharga dalam hidup kita.." reita berjalan menghampiri taka di panggung. semua penonton pun memperhatikan reita. "ayahmu ini tidak mungkin ada di sini, kalau bukan karena ibumu. begitu juga denganmu.. kamu, ayah, kakek, kita, memang tidak punya sosok ibu yg seharusnya merawat kita selama ini. tapi kita yakin, ibu melihat kita di sana.. ibu selalu menjaga kita. kita tidak boleh sedih, hidup tanpa ibu. karena kamu masih punya ayah.. kita berdua bisa menjadi ibu untuk keluarga kita ini. kita berdua tidak boleh membuat ibu sedih di sana jika ibu melihat kita. karena kita berdua sayang ibu.. mamih.. yg sekarang tersenyum menatap kita, di sana.."
taka langsung berlari menghampiri reita dan memeluknya erat. taka menangis keras mendengar ucapan ayahnya itu. dia merasa malu membuat ayahnya sedih karena dia. tidak seharusnya dia seperti ini. benar kata ayahnya, ibu pasti tersenyum melihat mereka di atas sana..
dengan sedikit terisak-isak, gakuto berdiri dan bertepuk tangan. "DAN TAKA MENJADI JUARA PERTAMAAAAAA~!!!"
semua penonton pun ikut berdiri dan bertepuk tangan. taka melihat kelilingnya dan tersenyum sambil terus memeluk ayahnya.
~TBC~