title : kuch kuch hota hai - prologue
author : emiko 'reichan' shigenoi akira !! \(^0^)/
genre : romance, angst, humour, smut !! yummy~
ratings : umm.. dont know!! hha. *author yg bener2 ga guna*
pairing : reita x ruki, reita x uruha
author : emiko 'reichan' shigenoi akira !! \(^0^)/
genre : romance, angst, humour, smut !! yummy~
ratings : umm.. dont know!! hha. *author yg bener2 ga guna*
pairing : reita x ruki, reita x uruha
99.16.10 at 5.21 pm
"hey, reirei, maukah kau jadi temanku?"
kata-kata itu terus terngiang di telinga reita. semakin menambah kepedihan di hatinya. derasnya air hujan di sore itu, tidak dapat menghapus kesedihan yg reita rasakan. dan ia pun terjatuh tepat di atas sebuah makam. makam dimana seseorang yg sangat ia cintai tertidur di dalamnya. tertidur untuk selamanya. makam dengan nisan bertuliskan "takashima kouyou".
"URUUUUUHHHHHHAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAA!!"
--------------------------------------------------------------
96.01.01 at 00.00 am
"nyaaa~ akemashite shinnen omedetou minna-san!!"
teriakan selamat tahun baru dan tiupan terompet menghiasi seluruh penjuru sekolah. semua murid di SMA PSC dan alumni dari sekolah itu menghadiri acara athun baruan di sekolah tercinta mereka itu. enggak perlu ditanya deh siapa yg sanggup mengadakan acara semeriah itu kalau bukan KOUYOU'S FAMILY!! yup, takashima kouyou adalah dalang dari segala kemewahan dan kekacauan ini.
"ayo, uruha! ikut gw!!" ajak reita sambil menarik paksa uruha yg tengah menikmati vodka-nya bersama teman yg lain.
"apalagi sih rei??"
"loe pasti suka deh!!"
"ada vodka di sana??"
"lebih dari itu!!"
"okeh, gw ikut!"
tanpa pamit ke temen-temenya, uruha pun ngikutin reita. dengan genggaman erat tangan reita di tangan dia, mereka berlari di antara lautan manusia di lapangan itu.
=..=
"reita!! stop!! hosh. hosh. hosh. loe mao bawa gw kemana??" kata uruha sambil nyender di tembok dengan napas yg tersengal-sengal.
"come one, uruha! tinggal 1 lantai lagi!!" reita mendekati uruha dan berdiri tepat di depan wajah uruha dengan tangannya yg melingkari pinggang uruha.
"yayaya. dari tadi juga sebentar lagi mulu! huh. kaki gw udah mo copot neh!!" jawab uruha sambil cemberut.
cup.
"hey, reirei, maukah kau jadi temanku?"
kata-kata itu terus terngiang di telinga reita. semakin menambah kepedihan di hatinya. derasnya air hujan di sore itu, tidak dapat menghapus kesedihan yg reita rasakan. dan ia pun terjatuh tepat di atas sebuah makam. makam dimana seseorang yg sangat ia cintai tertidur di dalamnya. tertidur untuk selamanya. makam dengan nisan bertuliskan "takashima kouyou".
"URUUUUUHHHHHHAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAA!!"
--------------------------------------------------------------
96.01.01 at 00.00 am
"nyaaa~ akemashite shinnen omedetou minna-san!!"
teriakan selamat tahun baru dan tiupan terompet menghiasi seluruh penjuru sekolah. semua murid di SMA PSC dan alumni dari sekolah itu menghadiri acara athun baruan di sekolah tercinta mereka itu. enggak perlu ditanya deh siapa yg sanggup mengadakan acara semeriah itu kalau bukan KOUYOU'S FAMILY!! yup, takashima kouyou adalah dalang dari segala kemewahan dan kekacauan ini.
"ayo, uruha! ikut gw!!" ajak reita sambil menarik paksa uruha yg tengah menikmati vodka-nya bersama teman yg lain.
"apalagi sih rei??"
"loe pasti suka deh!!"
"ada vodka di sana??"
"lebih dari itu!!"
"okeh, gw ikut!"
tanpa pamit ke temen-temenya, uruha pun ngikutin reita. dengan genggaman erat tangan reita di tangan dia, mereka berlari di antara lautan manusia di lapangan itu.
=..=
"reita!! stop!! hosh. hosh. hosh. loe mao bawa gw kemana??" kata uruha sambil nyender di tembok dengan napas yg tersengal-sengal.
"come one, uruha! tinggal 1 lantai lagi!!" reita mendekati uruha dan berdiri tepat di depan wajah uruha dengan tangannya yg melingkari pinggang uruha.
"yayaya. dari tadi juga sebentar lagi mulu! huh. kaki gw udah mo copot neh!!" jawab uruha sambil cemberut.
cup.
"ngerasa baikan?" reita mengecup sekilas bibir uruha.
"umm.. enggak!!" uruha tersenyum nakal.
"okay.."
cup cup cup cup cup. reita mengecup seluruh wajah uruha samapi uruha tertawa geli karenanya.
"okay okay, stop it!! hha. gw udah ngerasa jauh jauh lebih baik kok!"
"gitu dong!! yuk?" reita menawarkan tangannya pada uruha dan uruha pun menyambutnya dengan gembira.
saat mereka membuka pintu loteng..
duarrr. duarrr. duarrr. duarrr. duarrr.
suara kembang api yg baru saja dinyalakan terdengar berisik sekali. uruha yg kaget langsung menenggelamkan dirinya di dada reita. dengan perlahan reita mengangkat dagu uruha dan menunjuk tepat ke langit di atas mereka yg kini bertuliskan..
"aku"
disusul dengan ledakan selanjutnya, "cinta"
"uruha"
mata uruha berkaca-kaca melihat kembang api indah tersebut. "huh? siap---"
omongan uruha terhenti saat mendengar ledakan lain datang, "by"
uruha tak sabar menunggu ledakan selanjutnya untuk tau siapa yg sebenarnya menjadi otak dalam kejadian ini..
duarrr. duarrr. duarrr. duarrr. duarrr.
"reita"
tanpa pikir panjang, uruha langsung memablikkan badannya dan memeluk reita erat. dan bilang "i love you, too!!" then they shared their first passionate and lovely kiss that night.
--------------------------------------------------------------
99.10.16 at 3.00 pm
"nyaaa~ kawai!! anak anda laki-laki!" kata salah seorang suster seraya mengendong bayi menghampiri reita.
dengan mata berkaca-kaca, reita memeluk bayinya itu dan menciumi seluruh wajahnya. ia tidak tau harus berkata apa-apa lagi. ia hanya dapat bersyukur, bayi mereka lahir dengan selamat..
=..=
"uruha, kenapa?? kenapa kamu melahirkan bayi itu??"
"ibu, aku enggak melahirkan bayi itu kok. bayi itu lahir secara sesar! hha."
"ibu serius, uruha.. kamu tau resikonya?"
"yg aku tau, reita sangat menginginkan bayi itu. saat malam pertama kita dan saat aku dinyatakan mengandung, reita sempet kaget. tapi aku bisa melihat kebahagiaan di matanya. aku cuman mo liat, ia bahagia, walaupun aku enggak bakal bisa menemani dia merawat bayi itu.."
"uruha.."
"i'm fine, mom.."
=..=
"hey, reita! jelek banget sih loe nangis gitu? dasar cengeng!!" kata uruha sambil mendorong-dorong tubuh reita yg duduk di sampingnya.
"..."
"ayolah~! sini tidur di sampingku.."
"..."
"reita.. waktuku hanya sebentar lagi, kamu mau aku mati dalam keadaan kedinginan seperti ini?"
"uruha.."
"makanya, ayo peluk aku.."
reita pun segera merebahkan tubuhnya di tempat tidur sambil memeluk erat uruha. entah samapai kapan ia dapat merasakan hangat tubuh uruha ini. hanya tinggal beberapa saat lagi..
"rei, kamu mau menamakan anak kita siapa?"
"tidak tau."
"kamu ayah yg jahat yah??"
"hey!!"
"umm.. bagaimana dengan ruki??"
"aku.."
"hmm??"
"lihat saja nanti.."
"yasudah.. yg aku mau, anak kita nanti, harus tumbuh jadi anak yg kuat, bukan yg cengeng seperti kamu!!"
"uruha.."
"hey, reirei, maukah kau jadi temanku?"
"aku ga mau.."
tiba-tiba saja, uruha merasakan sakit yg teramat sakit di perutnya.. rasanya ia ingin berteriak kencang untuk menghilangkan rasa sakit itu. tapi, hanya dengan keberadaan reita di sampingnya, ia merasa semua akan baik-baik saja.
"rei, aku cinta kamu.."
"aku cinta kamu juga, sekarang dan selamanya.."
uruha memegang dagu reita dan mencium bibir reita. rasanya, ia akan sangat merindukan bibir hangat reita ini. ia akan merindukan pelukan reita yg erat yg membuatnya merasa nyaman. genggaman tangan reita yg membuatnya merasa aman. ia akan sangat merindukan segala yg telah ia lakukan bersama reita.
"hugs me tightly.." uruha, melepaskan ciumannya dari reita.
"aku ga mau kamu pergi.."
"tapi.. a-aku.. harus pergi.."
"uruha???" reita menatap wajah uruha yg makin lama terlihat makin pucat.
"jaga anak kita... uhuk. uhuk. uhuk.. baik-baik.."
"URUHAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAA!!"
~TBC~
"umm.. enggak!!" uruha tersenyum nakal.
"okay.."
cup cup cup cup cup. reita mengecup seluruh wajah uruha samapi uruha tertawa geli karenanya.
"okay okay, stop it!! hha. gw udah ngerasa jauh jauh lebih baik kok!"
"gitu dong!! yuk?" reita menawarkan tangannya pada uruha dan uruha pun menyambutnya dengan gembira.
saat mereka membuka pintu loteng..
duarrr. duarrr. duarrr. duarrr. duarrr.
suara kembang api yg baru saja dinyalakan terdengar berisik sekali. uruha yg kaget langsung menenggelamkan dirinya di dada reita. dengan perlahan reita mengangkat dagu uruha dan menunjuk tepat ke langit di atas mereka yg kini bertuliskan..
"aku"
disusul dengan ledakan selanjutnya, "cinta"
"uruha"
mata uruha berkaca-kaca melihat kembang api indah tersebut. "huh? siap---"
omongan uruha terhenti saat mendengar ledakan lain datang, "by"
uruha tak sabar menunggu ledakan selanjutnya untuk tau siapa yg sebenarnya menjadi otak dalam kejadian ini..
duarrr. duarrr. duarrr. duarrr. duarrr.
"reita"
tanpa pikir panjang, uruha langsung memablikkan badannya dan memeluk reita erat. dan bilang "i love you, too!!" then they shared their first passionate and lovely kiss that night.
--------------------------------------------------------------
99.10.16 at 3.00 pm
"nyaaa~ kawai!! anak anda laki-laki!" kata salah seorang suster seraya mengendong bayi menghampiri reita.
dengan mata berkaca-kaca, reita memeluk bayinya itu dan menciumi seluruh wajahnya. ia tidak tau harus berkata apa-apa lagi. ia hanya dapat bersyukur, bayi mereka lahir dengan selamat..
=..=
"uruha, kenapa?? kenapa kamu melahirkan bayi itu??"
"ibu, aku enggak melahirkan bayi itu kok. bayi itu lahir secara sesar! hha."
"ibu serius, uruha.. kamu tau resikonya?"
"yg aku tau, reita sangat menginginkan bayi itu. saat malam pertama kita dan saat aku dinyatakan mengandung, reita sempet kaget. tapi aku bisa melihat kebahagiaan di matanya. aku cuman mo liat, ia bahagia, walaupun aku enggak bakal bisa menemani dia merawat bayi itu.."
"uruha.."
"i'm fine, mom.."
=..=
"hey, reita! jelek banget sih loe nangis gitu? dasar cengeng!!" kata uruha sambil mendorong-dorong tubuh reita yg duduk di sampingnya.
"..."
"ayolah~! sini tidur di sampingku.."
"..."
"reita.. waktuku hanya sebentar lagi, kamu mau aku mati dalam keadaan kedinginan seperti ini?"
"uruha.."
"makanya, ayo peluk aku.."
reita pun segera merebahkan tubuhnya di tempat tidur sambil memeluk erat uruha. entah samapai kapan ia dapat merasakan hangat tubuh uruha ini. hanya tinggal beberapa saat lagi..
"rei, kamu mau menamakan anak kita siapa?"
"tidak tau."
"kamu ayah yg jahat yah??"
"hey!!"
"umm.. bagaimana dengan ruki??"
"aku.."
"hmm??"
"lihat saja nanti.."
"yasudah.. yg aku mau, anak kita nanti, harus tumbuh jadi anak yg kuat, bukan yg cengeng seperti kamu!!"
"uruha.."
"hey, reirei, maukah kau jadi temanku?"
"aku ga mau.."
tiba-tiba saja, uruha merasakan sakit yg teramat sakit di perutnya.. rasanya ia ingin berteriak kencang untuk menghilangkan rasa sakit itu. tapi, hanya dengan keberadaan reita di sampingnya, ia merasa semua akan baik-baik saja.
"rei, aku cinta kamu.."
"aku cinta kamu juga, sekarang dan selamanya.."
uruha memegang dagu reita dan mencium bibir reita. rasanya, ia akan sangat merindukan bibir hangat reita ini. ia akan merindukan pelukan reita yg erat yg membuatnya merasa nyaman. genggaman tangan reita yg membuatnya merasa aman. ia akan sangat merindukan segala yg telah ia lakukan bersama reita.
"hugs me tightly.." uruha, melepaskan ciumannya dari reita.
"aku ga mau kamu pergi.."
"tapi.. a-aku.. harus pergi.."
"uruha???" reita menatap wajah uruha yg makin lama terlihat makin pucat.
"jaga anak kita... uhuk. uhuk. uhuk.. baik-baik.."
"URUHAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAA!!"
~TBC~