Dec 27, 2010

kuch kuch hota hai 11

title : kuch kuch hota hai 11
author : emiko 'reichan' shigenoi akira !! o(≧∀≦)o
genre : romance, angst, humour, smut !! yummy~
ratings : umm.. dont know!! hha. *author yg bener2 ga guna*
pairing : reita x ruki, reita x uruha, aoi x ruki

 

prologue ] [ 1 ] [ 2 ] [ 3 ] [ 4 ] [ 5 ] [ 6 ] [ 7 ] [ 8 ] [ 9 ] [ 10 ] 


hari ini reita pergi ke summer camp. dia membawa backpack dia dan segera pergi. dengan berbekal sandwhich buatannya, dia pun berangkat menyusul anak tercintanya. dia tidak peduli dengan keberadaan ayahnya. entah ayahnya akan ingat dan menjaga taka atau tidak..

dan hari ini pula hari pertama taka kecil di summer camp. karena hari pembukaan, Naoyuki-san berniat membuka acara dengan berdoa bersama di pondok miliknya. di sana lah taka akan bertemu dengan ruki.

"ayo anak-anak, mari kita berdoa demi keselamatan kita semua selama 2 minggu ke depan di summer camp ini.." teriak ruki. "ayo duduk yg rapih di bangku kalian. nanti setelah berdoa, kalian semua akan kakak beri kue lho! tapi kalo kalian tidak duduk dengan rapih, kalian tidak akan dapat kue itu.."

benar saja, hanya dengan omongan ruki, semua anak-anak itu pun menurut dan langsung duduk dengan rapih. tapi fokus ruki kali itu hanya pada taka yang sepertinya tidak pernah melepaskan pandangan dia darinya. "anak itu pasti tau sesuatu tentang aku. reita.. mengapa dia memiliki pandangan yang sama denganmu?" tanya ruki dalam hati.

-------------------------------------------------------------

"permisi.. ada tidak kereta untuk pergi ke summer camp?" tanya reita pada petugas di loket stasiun. dia sedang mengantri tiket ke summer camp. entah dia harus naik kereta apa. yang terpenting saat itu, dia bisa sampai dan bertemu dengan anaknya.

"maaf, tidak ada kereta menuju ke summer camp. mungkin anda lebih baik naik kendaraan umum.. umm.. kalau tidak salah, siang ini ada bis yang akan pergi ke sana."

"ah? benarkah? terima kasih.." reita berlari ke terminal terdekat. tapi.. "hey, memang di kota ini hanya ada 1 terminal bis apa??" reita baru menyadarinya. dia pun kembali masuk ke dalam stasiun dan antrian yang reita tinggalkan tadi sudah sangat panjang. padahal dia tidak ingin beli tiket, dia hanya ingin menanyakan dimana dia harus menunggu bis itu. karena dia malas menunggu, dia pun berlari ke terminal yang dekat dengan stasiun.




"ano.. bis yang ke summer camp yang mana ya?" lagi-lagi reita bertanya pada petugas loket, namun kali ini di terminal bis.

"oh, bis itu? baru saja berangkat tadi pagi.."

"UAPA??? bukannya seharusnya berangkat siang ini?"

"iya, keberangkatannya dipercepat karena kebetulan ada sesuatu disana yang membuat bis harus datang tepat waktu.."

"SESUATU DISANA??? BAGAIMANA DENGAN TAKANORI???" reita menggedor-gedor jendela petugas loket.

"si-siapa itu takanori??" petugas loket mulai menelepon petugas keamanan, takut-takut reita adalah salah satu penjahat yang mungkin sedang dicari polisi.

reita menempelkan wajahnya ke jendela petugas dan berteriak-teriak. "WHOAAAAAAAA~ BODOHNYA KAU INI! TAKANORI ITU ANAK GW!!!!!!" tiba-tiba petugas keamanan datang dan membawa reita ke kantornya. "eeeehhh?? mau dibawa kemana gw?? tidakkkkkkkkkkkk~~~"




"selesai.. begitu ceritanya. jadi??" reita sudah menceritakan bagaimana kejadian yang sebenarnya. dia malah sampai menceritakan saat dia lupa memakai celananya pada saat taka akan ijin ke summer camp.

"umm.. kalau begitu, anda bisa pergi sekarang.."

"BAGAIMANA DENGAN BIS MENUJU SUMMER CAMP??"

"apakah anda bisa tenang sebentar??" petugas itu mulai kesal dengan tingkah laku reita. "anda bisa ikut bersama truk yang akan mengangkut rumput kering. bis itu akan melewati summer camp, jadi mungkin anda bisa ikut bersama mereka."

"oke kalau begitu, dimana truknya?"

"tepat di belakang terminal ini.."

"oke bye!" reita segera berlari keluar kantor petugas tersebut.

"dasar orang gila.. SAMA-SAMA TUAN!!!" teriak perugas itu pada reita.

reita menengok dan tersenyum sambil mengacungkan jempolnya. "TAK USAH SUNGKAN PADAKU~~~"

"eeeeeeeeehhhhhhhhh???"




taraaaaaaaaammmmmmmm. "duduk di belakang????? BERSAMA SAPI BAU ITU??" teriak reita kaget. ternyata truk yang seharusnya membawa rumput kering itu, ternyata membawa sapi juga. walaupun hanya membawa 2 ekor sapi, tapi tetap saja tidak membuat keadaan menjadi lebih baik. apalagi reita harus duduk di belakang bersama sapi itu karena bangku depan sudah penuh. membuat keadaaan di siang itu menjadi "lebih baik".

"bagaimana tuan? anda masih mau ikut?"

"terserah lah.. asal beritahu tau aku kalau sudah sampai. aku akan membius tubuhku agar tidak mencium bau ketiak sapi-sapi itu!! liat delapan ketiak yang bau ituuuuu~~~" reita menutup hidungnya sambil menunjuk-nunjuk sapi yang sudah siap di atas truk.

"hahaha. anda sangat lucu.. baiklah. kita berangkat sekarang.."

"ayo--"

"anda mau cemilan?"

"CEMILAN YANG AKAN GW MAKAN BARENG KEDUA SAPIMU INI?? TERIMA KASIH!!!" teriak reita sambil naik ke atas truk dan menutup kepalanya dengan tasnya.

"have fun, tuan~~~" perjalanan panjang (dan bau) reita pun dimulai.


-------------------------------------------------------------

acara berdoa bersama dan makan kue bersama telah selesai. sekarang acara bebas. anak-anak mulai bermain dengan berbagai mainan yang ada di pondok itu. ternyata pondok yang terlihat biasa saja itu menyimpan banyak mainan. tidak salah kalau summer camp selalu ramai dengan anak-anak tiap tahunnya.

namun, taka-chan memilih untuk duduk dan bercanda dengan ruki saja. entah ada ikatan apa di antara mereka berdua, namun sejak pagi ini mereka mulai terlihat dekat. kai yang melihatnya dari jauh hanya tersenyum.

"hey kau lelaki tua!" sapa naoyuki-san dari belakang kai.

"apa kau bilang??? panggil saya, suzuki-san. sopan dikit kau!"

"hahaha. kau kan orang yang menurunkan bendera kebangsaanku??"

"maksudmu berdera pengkhianatanmu? ini negara jepang! bukan amerika~~"

"aku lahir di jepang, tapi dibesarkan di amerika. tentu saja aku lebih cinta negara yang membesarkanku!"

bletakk. kai menggetok kening naoyuki-san dengan pensil terdekat yang ia temui. "dasar kau pengkhianaaaaaaaaattttttt~~~"

dan tiba-tiba keramaian terhenti saat seseorang mendobrak masuk pondok. "TAKANORIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIII~~!!!!" teriak orang itu dari arah pintu pondok.

semua terdiam dan menatap aneh pada orang tersebut yang ternyata adalah reita. "papih?" tanya taka yang kaget melihat ayahnya datang ke pondok itu.

"reita??" ruki pun kaget melihat kedatangan reita.

"ruki? kau-- bagaimana kau?" reita yang datang dengan senyum yang sangat bahagia kini mulai memudar saat melihat seseorang yang ingin dia temui sejak dulu, kembali hadir di hadapannya.

"sepertinya kita harus bicara.." kata ruki dan segera menarik reita keluar dari pondok.

"hoeeekkkkk~ bau apa ini??" teriak taka dan beberapa anak-anak.

"papihmu bau, taka!" celetuk salah satu anak.

"sudah biasa!" jawab taka dan kai bersamaan.




ruki mengajak reita ke taman yang ada di belakang pondok. ruki tidak melepaskan tangannya dari reita sampai saat mereka duduk di bangku taman, ruki baru menyadarinya dan melepaskan genggamannya.

"umm.. maaf. aku tadi hany--"

"kaget kan?" tanya reita.

ruki menarik napas dalam. "fuuh. iya.. aku kaget melihatmu kembali ada dihadapanku.. hehehe. terlalu berlebihankah?"

"tentu saja tidak.. aku pun kaget. namun harus bagaimana lagi? mungkin kita seharusnya bertemu sekarang?"

"maksudmu?" ruki menatap wajah reita.

"aku... aku... ada pertanyaan yang ingin aku tanyakan sejak dul--"

"apa kabar reita?" ruki memotong omongan reita.

reita kaget dengan pertanyaan aneh ruki. "umm.. baik dan sedikit bau.. hahaha."

"hahaha. kau masih saja lucu~" kata ruki sambil mencubit pipi reita.

reita segera menggenggam tangan ruki yang mencubitnya itu. "jangan mengalihkan pembicaraan. mengapa kau pergi, ruki?" reita mendekatkan wajah ruki dengannya.

"aku.." entah insting atau apa, mata ruki langsung teralihkan oleh bibir reita yang kini ada dihadapannya. napas reita pun sudah menyentuh bibir dia karena semakin lama, wajah mereka semakin mendekat. ruki melihat kembali wajah reita. mata reita sudah mulai tertutup. dan bibir mereka pun sudah hampir tak berjarak.

"tidak bisa!" ruki mendorong badan reita. "aku harus merapihkan pondok, rei.. mungkin nanti kita bisa mengobrol lagi. hahaha. dadah." ruki meninggalkan reita sendirian di bangku itu.

"umm.. ya, dan.. umm.. maaf ruki. huff." reita menggaruk-garuk kepalanya yang sebenarnya tidak gatal itu. "tidak banyak perubahan dari bibirnya. masih seperti dulu. hahaha. ah apa yang aku pikirkan? sebaiknya aku mencari tenda taka dan segera mandi! TAKA-CHAAAAAAAAAANNNNNN???" reita berjalan menuju lapangan, untuk mencari tenda taka.

tapi ternyata, taka selama ini mengintip mereka berdua bersama kakeknya. "mereka berdua lelaki yang bodoh!" gerutu mereka berdua, dari balik semak-semak.


-------------------------------------------------------------

sudah beberapa hari berlalu sejak kejadian di pondok. reita dan ruki pun terlihat semakin dekat. dimulai dari pertemuan mereka tiap malam untuk menidurkan taka, sampai mereka berdua pergi bersama hanya untuk berjalan-jalan mengitari summer camp.

taka pun sudah merasakan perubahan dalam hidupnya. dia merasa hidupnya sudah kembali lengkap dengan kedatangan ruki menggantikan posisi uruha. yah, walaupun uruha masih selalu di hatinya, tapi ini adalah pesan uruha kan? uruha berpesan agar ruki menggantikan posisi dia di kehidupan reita dan taka. taka pun bahagia karenanya.

dan malam ini menjelang malam terakhir mereka di summer camp. semua orang berkumpul di tengah lapangan, hanya di sinari oleh api unggun. "okeh! malam ini, kita akan main games! nama gamesnya, tebak judul film dan judul lagu!"

"horeeeeeeeeeeeeeeee~~~" teriak anak-anak serempak.

"kita bikin jadi dua kubu, di kubu kanan ada kelompok A! dengan anggota reita dan ruki! dan di kubu kiri ada kelompok B! dengan anggota suzuki-san, saya dan taka!" jelas naoyuki-san.

"eh? kok kagak adil? dan kenapa dari sekian banyak anak, cuman taka ajah yang diajakin jadi anggota? tidak adil!" protes reita.

"anda protes? minus 50! horeeeeeeee~~" teriak naoyuki-san diikuti dengan sorak sorai anak-anak yang ada disana.

"diam reita! kau hanya membuat kelompok kita kalah!" kata ruki sambil mencubit tangan reita.

"huh. terus saja bela dia! bete~" reita cemberut dan memalingkan wajahnya dari ruki.

"kalau begitu, peraturannya begini, masing-masing kelompok menunjuk 1 orang anggota untuk maju ke depan. dia harus memperagakan film atau judul lagu yang dimaksud dengan gayanya sendiri tanpa bantuan orang lain. dan anggota yang lain harus menjawab, boleh meminta bantuan dari belakangnya. tapi masing-masing tidak boleh memberi clue apa-apa. kalau anggotanya tidak bisa menjawab, boleh dilempar ke kelompok yang lainnya. kelompok yang bisa menjawab akan mendapat nilai 100 dan yang tidak bisa menjawab akan mendapat nilai minus 50! setuju?" naoyuki-san menjelaskan dengan panjang lebar.

"SETUJUUUUUUUUUUUU~~~" jawab semuanya.

"baiklah, dimulai dari kelompok B. karen belum apa-apa kan kelompok A sudah mendapatkan minus 50, jadi langsung dilempar ke kelompok B!" naoyuki-san segera bersiap untuk memperagakan film yang akan ia tunjukkan.

"sudah kuduga, ini semacam jebakan." gerutu reita sambil cemberut.

naoyuki akting berlari menuju ujung panggung. kemudian dia bergaya menjadi lelaki yang sedang merokok. dia terus mengulangi aktingnya itu sampai akhirnya kai mengerti dan mengacungkan tangan. "aku tauuuuuuuuuuu~~" kata kai. "hey, taka. kau yakin dengan jawabanmu?"

"sudahlah kek, percaya padaku!"

"MENGEJAR MAS-MAS?" kata kai ragu dengan jawabannya sendiri.

"benarrrrrrrrrrrrrrrr~~~" kata naoyuki-san sambil berlari ke kelompoknya dan melakukan tos ke semua anggotanya.

"hey, gampang sekali kalian menjawab?? udah janjian neh!" protes reita, lagi.

"mau protes lagi, pap?" ledek taka dari seberang.

"yayaya~ sekarang giliranku." reita maju ke atas panggung. namun, saat reita sampai di atas panggung, reita lupa dengan apa yang akan dia peragakan. dia pun berniat kembali turun panggung dan berganti dengan ruki. tapi seorang anak kecil naik ke atas panggung dan berbisik ke reita.

"apa kau bilang?? mana ada film seperti itu??"

"WOUY REITA!! BURUAN!!" teriak ruki yang sudah tidak sabar.

"DIAM KAU, PENDEK!!!"

"apa kau bilang?!?!?!" ruki marah dengan panggilan reita kepadanya.

"mau berantem? kalian langsung kalah lhooooooooo~~~" kai ikut meledek pasangan yang ada di hadapan mereka itu.

"baiklah.. lihat baik-baik. umm.. bagaimana aku melakukannya??" reita bingung sendiri dengan judul film yang anak kecil pilihkan itu. "kau harus membantuku hey anak kecil.." bisik reita pada anak kecil itu.

anak kecil itu segera meletakkan tangan reita di dada reita, kemudian memeluk tangan reita itu dan meletakkannya di dada dia. reita menaikkan kedua alis matanya. "hey hey hey, apa yang kau perbuat anak kecil?"

"diamlah, om!"

"baiklaaaaaahhh~ pakailah tanganku sesukamu!" kata reita pasrah. reita melirik ruki yang terlihat masih berpikir. "cepat ruki!!"

"AKU BUTUH WAKTU UNTUK BERPIKIR, YOU NOSELESS-MAN!!!" teriak ruki. semua orang yang melihat tingkah laku mereka tertawa dibuatnya. orang dewasa yang bersikap seperti anak kecil.

sesuatu terlintas di kepala ruki. dia tau jawabannya. "I LOVE YOU!!!" teriak ruki tiba-tiba.

"ru-ruki.." reita kaget dan terdiam. "ini bukan saatnya untuk menyatakan cintamu padaku.." kata reita terbata-bata.

"hey, itu judul lagunya. dasar aneh!"

"benarkah?" tanya reita pada anak kecil itu. dan anak kecil itu mengangguk.

"whoaahaahahah. kalian diminus 50 kalian ketidak kompakkan kalian! wooooooooooooo~~" ledek semua anak-anak yang ada disana termasuk taka, kai dan naoyuki-san. reita dan ruki hanya bisa menggaruk kepala mereka sambil tersenyum bersalah.

hujan turun tiba-tiba. ruki panik. dia mengarahkan anak-anak untuk berlari ke tenda mereka masing-masing. "ayo anak-anak, semua masuk ke tenda kalian!" teriak ruki. semua orang berhamburan. tapi hanya reita yang sama sekali tidak beranjak dari panggung. dia malah seperti menikmati air hujan yang menimpa wajahnya.

ruki meminjam payung dari salah seorang anak dan menghampiri reita. "reita!" ruki menyadarkan reita. "cepat kembali ke tenda anakmu, kau anak sakit jika hujan-hujanan seperti ini.."

"tidak apa-apa. mari kita cari tempat berteduh.." reita menarik tangan ruki dan mengajaknya ke sebuah pondok di tengah danau yang jauh dari lapangan dan pondok summer camp. mereka segera mengeringkan pakaian mereka. reita membuka baju dia agar dia tidak kedinginan. dan ruki? dia terlalu malu untuk melakukan itu. dia pun hanya mengeringkan rambutnya dengan syal yang selalu ia pakai.

"hey ruki, buka bajumu.." kata reita sambil mendekati tubuh ruki.

"STOP REITA! aku tidak akan membuka bajuku jika kau ada di hadapanku!" bentak ruki.

reita terus menghampiri ruki sampai ruki terpojok. ruki tidak bisa kemana-mana. pondok itu agak gelap dan tidak ada siapa-siapa. pada siapa dia akan meminta pertolongan? reita melempar syal yang masih melingkar di leher ruki. dia tidak memperdulikan dimana syal itu berada. dia mendekatkan tubuhnya ke tubuh ruki dan mencium leher ruki yang seputih susu itu dengan penuh kehangatan. "ini metode menghangatkan diri, ruki-ku.." tanpa sadar tangan ruki mengangkat wajah reita dan segera mencium bibir reita. dia ingin melakukan itu selama ini. dan dia mencium bibir reita itu penuh napsu. entah kapan dia akan memiliki kesempatan seperti ini lagi.


~TBC~
Share: