Dec 27, 2010

kuch kuch hota hai 7

title : kuch kuch hota hai 7
author : emiko 'reichan' shigenoi akira !! o(≧∀≦)o
genre : romance, angst, humour, smut !! yummy~
ratings : umm.. dont know!! hha. *author yg bener2 ga guna*
pairing : reita x ruki, reita x uruha

prologue ] [ 1 ] [ 2 ] [ 3 ] [ 4 ] [ 5 ] [ 6 ]
 
"bagaimana cara memakai ini?? bagaimana kalau mata gw kecolok?? gimana sih uruha bisa make ginian tanpa kecolok? huh." ruki diam-diam sedang berusaha memakai contact lens yg diambilnya dari kamar teman se-kost-an nya.

tepat saat itu hiroto yg sedang menyapu lantai, lewat depan kamar ruki. "dasar anak muda jaman sekarang, kagak bisa yah belajar hidup bersih? huh."

"adudududuh! MATA GW!!!!!"

"eh?!?! KAMU KENAPA TAKA??!?!" tanya hiroto panik sambil menggedor-gedor pintu kamar ruki.

"NYAA~ HIROTO-SAN! JANGAN MASUUUKKK!! I'M FINE!!"

"yakin?? beneran?? kok tereak gitu??"

"beneran gapapa kok! ntar kalo ada apa-apa, taka bakal bilang ke hiroto-san! hhu."

"okay then.." jawab hiroto. dia agak ragu, mau ninggalin ruki atau tidak. tapi dia percaya sama ruki.



karena penasaran dengan apa yg sedang ruki lakukan di kamar, hiroto berniat mengintip lewat jendela kamar ruki. awalnya dia tidak mau. pemilik kost seperti apa dia sampai naik-naik ke jendela kamar penyewa kost-nya?? tapi dia benar-benar khawatir dengan keadaan ruki. dan di sanalah dia..

"ngggghhh.." terdengar suara ruki yg sedang mendesah dari dalam kamarnya.

"OMFG!! TAKA?!? sedang apa dia??" tanya hiroto dalam hati.

"terlalu... ngghhh... sempi--"

dan, saat hiroto sampai di depan jendela ruki, "TAKA?!?! SEDANG APA KAU DENGAN ROK MINI ITU?!?!"

"HIROTO-SAN?!?!?!?"

BREEEEEEEEEEEEKKKKKKKK~



"huff. lihat, apa yg sudah kau lakukan, hiroto-san? rok nya megumi jadi sobek gini kan?" kini ruki dan hiroto sedang ada di dalam kamar ruki. ruki hanya bisa menatap pasrah, melihat rok mini milik megumi yg ia pinjam, kini robek.

"ya maaf, taka-kun.. lagi pula, buat apa kau memakai rok seperti itu?"

"aku.." ruki menundukkan kepalanya. "aku sedang.."

"taka-kun, kau sedang jatuh cinta?"

"umm.."

"pada akira?"

"aku enggak tau!! hanya saja, tiap kali melihat uruha bersama dengannya, rasanya hatiku sakit.."

"tunggu sebentar.." hiroto keluar dari kamar ruki. tidak sampai 1 menit, ia kembali dengan sebuah kotak di tangannya.

"apa itu hiroto-san?"

"pakailah.. aku yakin, akira tidak akan bisa mengalihkan pandangannya darimu, bila kau memakai ini. ganbatte, taka-kun!"


-------------------------------------------------------------

seperti biasa, kampus sudah ramai walaupun masih pagi. apalagi di taman kampus. reita dan teman-temannya sudah berkumpul di sana membicarakan berbagai hal. bedanya hari itu, reita tidak ikut bergabung. ia lebih memilih duduk di bawah pohon, bersama uruha di sampingnya.

"masa kamu kagak mau ngasih aku morning kiss?"

"apa sahabat selalu ngasih morning kiss?"

"ruki sih kagak. dia bukan yaoi sejati sepertiku.. hahaha."

"..."

"mmmmuaaaaaaahhhhhhhh~" reita mencium pipi uruha sambil mendorong tubuh uruha hingga jatuh ke tanah.

"HENTIKAN, REITA!!" uruha pun nempeleng kepala reita dengan buku yg sedang di genggamnya.

tiba-tiba, orang-orang di sekitarnya berteriak "AAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAA" dalam waktu yg bersamaan.

"HEY HEY HEY, KALIAN MENGGANGGU ACAR---"reita bangun dari tubuh uruha dan menoleh ke arah teman-temannya. di sanalah ia melihat ruki sedang berjalan ke arahnya, "ruki?? fufufu~ apa itu yg kau pakai?? fufufu~" reita berusaha menahan tawanya.

rasanya ia ingin tertawa sambil berguling-guling di lantai melihat ruki memakai dress merah kotak-kotak selutut yg tanpa lengan, tidak lupa dengan pita di atas kepalanya. membuatnya terlihat seperti anak perempuan. "umm.. bagaimana? kau menyukai nya? apa aku terlihat seperti uruha?"

"uruha? are you kidding me? whoahahahahaha." reita sudah tidak dapat menahan tawanya lagi. dia tertawa lepas bersama teman-temannya sambil menunjuk-nunjuk ruki.

uruha tidak ada niat untuk menertawai ruki sedikit pun. saat mendengar namanya terucap dari bibir ruki, ia tau mengapa ruki berdandan seperti itu. ia mengerti bagaimana perasaan ruki sekarang, ditertawai semua orang. berkali-kali uruha memukul kepala reita untuk mengingatkannya. tapi itu hanya membuat reita tertawa semakin keras.

"reita? ke-kenapa? gw aneh ya?" mata ruki mulai berkaca-kaca. ia merasa seperti seorang badut di depan mereka.

"ruki.." uruha ingin mengajak ruki pergi dari sana. namun ia terlambat, ruki sudah lebih dulu lari entah kemana. sambil menangis..



"aku.. aku bodoh!" kata ruki sambil menghapus make up yg sedang ia pakai.

"ruki? jangan berkata seperti itu.." uruha berhasil menemukan ruki, yg bersembunyi

"diamlah uruha! lu ngomong gitu, karna lu cantik! gw? gw cuman jadi bahan ledekan anak-anak make baju kayak gini.."

"kata sapa? kamu cantik.. reita dan teman-temannya yg bodoh. mereka tidak punya selera. lelaki secantikmu mereka tertawakan?" uruha mendekati ruki dan membantu ruki menghapus air matanya.

diam-diam, reita melihat dan mendengar pembicaraan mereka berdua. reita pun menghampiri mereka. "iya.. ruki. gw bodoh!"

"re-reita?"

"gw bodoh, kagak bisa ngeliat malaikat cantik kayak lu. gw bodoh, karena gw berkumpul sama mereka yg bodoh. mau lu make baju apa, mau lu dandan kayak apa, lu bakal tetep jadi malaikat tercantik buat gw, ruki.. come to me, now.." reita mendekati ruki dan tanpa pikir panjang, ruki pun memeluk reita dengan erat. reita segera mencium rambut dan kening ruki. mereka berpelukan erat, tanpa menyadari bahwa masih ada uruha di sana.

uruha yg melihat adegan tersebut, hanya bisa tersenyum. dia merasa telah salah menempatkan dirinya di antara dua sahabat ini. atau mereka ada lah sepasang kekasih? uruha berniat meninggalkan mereka berdua saja, namun saat ia membalikan badan, seseorang menggenggam tangannya.

"reita?"

sambil memeluk ruki, reita menggenggam tangan uruha. dia pun mencium punggung tangan uruha dan tidak melepasnya.

"don't go.."

"jangan membuat keadaan semakin rumit, reita.." ucap uruha dalam hati.


-------------------------------------------------------------

"THE GAZETTE!! THE GAZETTE!! THE GAZETTE!! THE GAZETTE!!"

malam ini semua warga kampus berkumpul di hall kampus. mereka menunggu penampilan band sekolah mereka, the GazettE untuk manggung di sana. kebetulan, hari itu adalah hari ulang tahun kampus mereka yg ke-18 tahun. tidak hanya warga kampus saja yg hadir di sana. orang-orang dari kampus lain pun boleh menghadiri acara tersebut, termasuk reita, ruki dan uruha.

"WOOOOOOOOO~ THE GAZETTE!! THE GAZETTE!! THE GAZETTE!! THE GAZETTE!!" ruki berteriak bersama pengunjung disana, tak sabar menunggu band favoritnya untuk tampil dipanggung. namun, uruha yg kurang menyukai keramaian diam saja. dia dipaksa untuk datang ke acara ini oleh ruki. dan dia tidak dapat menolaknya, karena reita ada di sana. sejak kejadian kemarin, reita jadi lebih protektif kepada ruki. "tidak boleh ada satu pun orang menyakiti ruki-nya" begitu katanya.

"hey, kau sakit?" tanya reita sambil menempelkan dahi nya dengan dahi uruha.

"tapi tetap saja dia menjadi payboy kelas ikan sapu-sapu! di depan ruki, tetap menoleh padaku.." kata uruha dalam hati.

"hey reita!" seseorang mencolek reita dari belakang.

"nyawamu berkurang 1!! sapa suruh ganggu gw lagi mesra-mesraan hah??"

"ye, mana gw tau! pokoknya lu dipanggil sama sakamoto-sensei di backstage!"

"bah, dasar orang tua--- umm.." reita menoleh pada uruha. "heheheh. ikut ke backstage yuk?" ajak reita, dengan tampang merasa bersalah.


-------------------------------------------------------------

"NOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOO~!!!" teriak ruki sambil mondar-mandir mengelilingi reita.

"tenang ruki! lu cuman bikin keadaan semakin ribet!! diem dong!!" reita mendudukkan ruki di samping uruha yg sedang memainkan gitar yg ada di sana.

"tapi tapi tapi bagaimana bisa the GazettE kagak jadi manggung?? kenapa baru bilang 7 menit menjelang manggung sih?? reitaaaaaaaaaa~ huhuhu." ruki memeluk uruha sambil pasrah.

"nah itu dia alasannya kalian dipanggil kesini.." kata sakamoto-sensei.



"wecan'tdothiswecan'tdothiswecan'tdothiswecan'tdothiswecan'tdothis" ruki komat-kamit di tangga menuju panggung. dia benar-benar terlihat gugup. berbeda dengan ruki beberapa menit yg lalu.

"ruki, kamu pasti bisa!" kata uruha sambil menepuk pundak ruki.

"ayo lah uruha, bantu kami! tadi kan lu bisa maen gitar. cuman genjreng-genjreng biasa aja deh!"

"aku enggak bisa, ruki.."

"udahlah ruki, orang seperti dia tidak bisa apa-apa. let's do this! kalo lu bisa, lu bakal gw traktir besok!"

"benarkah?" tanya ruki.

"ayoooooo~" reita menarik ruki ke atas panggung.



"OY OY OY SAITAMA!!"

penonton yg tadinya ramai, berubah menjadi hening. SAITAMA DARI ARAB?? jelas-jelas ini di kampus mereka, bukan di saitama arena.

reita menyenggol ruki dengan bass yg ia pegang. "hey bodoh! kenapa lu tereak saitama?" bisik reita.

"mana gw tau.. dari dalem dvd nya keluar suara gitu. gw kagak tereak apa-apa dari tadi!"

tiba-tiba seseorang teriak dari arah samping kanan panggung, "WOY, ITU MAH REITUKI!! LEMPARIN MEREKAAAAAAAAA!! WE NEED THE GAZETTE! THE GAZETTE! THE GAZETTE!"

dan hall kampus pun kembali ramai dengan teriakan dan lemparan benda-benda aneh ke atas panggung. "ayo ruki, berlindung di belakang drum!"

saat mereka sedang berlindung di belakang drum seperti kata reita, terdengar suara gitar dari arah depan panggung.

"ini kan.. silly god disco.." kata ruki.

semua orang menoleh ke arah sumber suara itu, di sanalah terlihat uruha yg sedang bersolo guitar. awalnya, mereka hanya terdiam melihat uruha. namun, tak lama reita mulai memainkan bassnya dan ruki berdiri di samping uruha. entah ada kekuatan darimana hingga mereka bisa memainkan lagu itu. mereka semua pun mulai memainkan lagu-lagu the GazettE bersama-sama, tidak lupa dibantu dengan teman mereka yg lain untuk mengisi kekosongan di drum dan gitar 2. dan acara hari itu berjalan dengan sukses.



"SANKYUUUUUUUUUUU~" teriak ruki pada penonton, dia pun berlari menyusul reita dan uruha yg telah turun terlebih dahulu. setelah ia berputar-putar di backstage, dia tidak bertemu dengan mereka berdua.

"humm. mungkin mereka sudah pulang.."

ruki pun berniat pulang duluan hari itu. namun, ia lupa mengambil kunci kamar kost nya yg ada di meja rias di dressing room. dia kembali berlari kesana.saat ia membuka pintu.. disanalah reita dan uruha. reita yg berada di atas tubuh uruha, dengan uruha yg kini sudah bertelanjang dada. mereka terlihat sedang menikmati tubuh satu sama lain.

"ano.. gomen.. gw.." ruki tidak tau harus berkata apa lagi. dia langsung mengambil kunci nya dan pergi meninggalkan mereka berdua.


~TBC~
Share: