Dec 27, 2010

kuch kuch hota hai 8

title : kuch kuch hota hai 8
author : emiko 'reichan' shigenoi akira !! o(≧∀≦)o
genre : romance, angst, humour, smut !! yummy~
ratings : umm.. dont know!! hha. *author yg bener2 ga guna*
pairing : reita x ruki, reita x uruha

prologue ] [ 1 ] [ 2 ] [ 3 ] [ 4 ] [ 5 ] [ 6 ] [ 7 ]
 
ruki berlari. terus berlari tanpa arah. yg terpenting saat itu, dia bisa jauh dari reita. cowok macam apa reita? kemarin dia bilang ke orang-orang "tidak boleh ada satu pun orang menyakiti ruki gw!!", tadi di backstage dia nyemangatin ruki. tapi sesudah acara, dia sudah ada di atas tubuh uruha sambil menikmati setiap lekuk tubuh uruha.

ruki tau, sudah sejak lama reita menyukai uruha. dan kebiasaan reita untuk mengajak tiap orang yang ia suka untuk bercinta pun, sudah menjadi hobi reita yang bisa dimaklumi ruki. tapi mengapa? mengapa saat ia melihat kejadian tadi, hati nya sangat sakit?

untuk apa air mata ini keluar?

untuk apa hati nya begitu sakit?

untuk apa dia berlari tanpa arah ini?

apa dia mencintai reita?

apa reita mencintai uruha?

apa reita hanya ingin menikmati tubuh uruha?

apa dia harus menyerahkan tubuhnya untuk reita, sebagai bukti cintanya pada reita?

cinta? umm.. cinta..???


-------------------------------------------------------------

"ahhhhh~ REITAAAAAAAAAAAAA!!" teriak uruha. dia baru saja mencapai klimaksnya hanya dengan ciuman-ciuman reita ditubuhnya.

"wow! aku belum menyentuh bagian terpenting di tubuhmu, tapi kamu sudah keluar? ckckck. aku benar-benar membuatmu terpesona ya?" reita mencium kembali bibir manis uruha yang kini sudah mulai merah merekah.

"reita.. ngghh.. just do it.."

tindakan yang reita lakukan selanjutnya, membuat uruha bingung. bukannya dia segera memasukkan miliknya, tapi reita malah bangkit dari badan uruha dan memakai celananya.

"re-reita? apa yang kau lakukan?"

"maaf sayang, aku tidak akan melakukan hal yang tidak kau inginkan.."

"aku.." uruha menatap langit-langit ruangan itu.

"kamu masih tidak yakin dengan apa yang akan kita lakukan.." reita duduk kembali di samping uruha. "kau hanya terburu napsu. aku tidak akan menikmati sex pertama kita ini. aku akan buat kau tergila-gila padaku. dan yakin padaku.." reita memakai kaosnya dan berjalan menuju pintu keluar.

"tapi reita.. kau.. selalu melakukan ini dengan semua orang yang kau suka kan? kenapa kau tidak mau denganku?"

"karena kau special. aku tidak ingin ini hanya menjadi one night stand, uruha.. kau sangat special.." dengan itu, reita keluar dan menutup pintu.

uruha segera berpakaian kembali sambil termenung. "apa aku mencintai reita?"


-------------------------------------------------------------

dreeeeeeeet. dreeeeeeeet. dreeeeeeeet.

dreeeeeeeet. dreeeeeeeet. dreeeeeeeet.

ruki membuka matanya dan meraba-raba meja kecil yang ada di samping tempat tidurnya. "whoaammmmmmm~ jam berapa sekarang?" dia meraih handphone-nya. "masih jam 8 pagi.. OH SHIIIIIITTTTTTT!! FUCKIN' HANGOVER!!" ruki terjatuh lagi ke tempat tidurnya.

kepalanya sangat sakit akibat semalam dia terlalu banyak minum. untuk menghilangkan rasa sakit di hatinya, semalam ia memutuskan untuk pergi ke bar dan minum sebanyak-banyaknya. entah minuman apa saja yang dia minum semalam. yang ia tau, sekarang dia sudah ada lagi di tempat tidurnya dan.. ruki membuka selimutnya. dia lega, dia masih memakai baju lengkap.

perlahan dia kembali membuka matanya dan mengecek handphone nya. "8 missed calls? dari siapa aja neh?" dia membuka list nya. "uruha semua? eh? kenapa dia?"

tiba-tiba handphone nya bergetar lagi. ruki melihat siapa orang yang meneleponnya. "uruha?" dia segera mengangkat telepon dari uruha. "moshi moshi?"

"ah, ruki-kun! apa aku mengganggu pagi-pagi begini nelepon kamu?"

"umm.. ya, menurut kau?"

"yasudah, lebih baik aku menelepon lebih siang. se---"

"ah! chotto!! aku sekarang udah bangun. lebih baik kau bicara sekarang? untuk apa aku bangun tadi kalau ujung-ujung kau tidak jadi ngomong. ada apa?"

"i-iya.. hehehe. aku mau ngomong sama kamu.."

"eh? tentang?"

"ini tentang.. umm.." lalu uruha diam untuk beberapa saat. ia bingung harus berkata apa pada ruki. akankah ruki mendukung dia?"

"uruha?"

"ah, i'm here! just thinking.. hehehe. ini tentang reita.."

"ada apa dengan reita?"

"kau tidak mencintai nya kan?"

"WHAT?? FUCKING HELL NO!! ahahahaha." ruki tertawa pahit saat mendengar pertanyaan itu. rasanya ia ingin mengakui pada uruha kalau dia mencintai reita. tapi, dia masih belum yakin kalau apa yang ia rasakan saat itu adalah cinta. ia terdiam. dan tidak terdengar apa-apa dari uruha. ia pikir uruha tertidur atau dia meninggalkan teleponnya. saat ia ingin menanyakannya, ia kaget dengan pernyataan dari uruha.

"akucintapadamu"

"eeeeeeeeeehhhhhhh?? a-apa kata kau??" kalau bisa terjadi, mungkin saat ini kedua bola mata ruki sudah keluar dari kelopak matanya saat mendengar itu. uruha mencintai dia???? bagaimana bisa??

"aku cinta padamu. apa kau mencintai aku juga?"

"u-uruha.. aku.."

"just answer my question.."

apa yang harus aku jawab? mengapa hari ini terasa aneh? bagaimana bisa uruha mencintai aku?? tapi aku akan mengkhianati reita kalau aku jawab mencintai dia. tapi aku juga akan menyakiti uruha kalau aku jawab mencintai dia tanpa ada perasaan padanya sama sekali. ini sangat aneh! but.. hey! ini bisa jadi caraku untuk mengerjai reita.. mengerjai reita atau untuk bukti lain? bukti kalau reita mencintai aku atau tidak? reita mencintai aku atau uruha. reita! yousonofabitch! how dare you make me fallin' in love with you, dammit!!

"ruki?"

"ah, iya uruha.. aku.. cinta padamu.."

"WHOAAAAAAAAA~ SOU KA???"

"i-iya.. hehehe."

"terima kasih ruki. kalau aku ada di sampingmu, rasanya aku ingin memelukmu. menciummu!! hahaha. aku senang mendengarnya. apalagi kalau aku mendengarnya langsung dari dia--"

"d-dari dia? maksud kamu? siapa dia yang kau maksud?"

"oh, maaf ruki. bukan maksud aku mengerjai mu. i do love you. aku cinta kamu sebagai teman. kau pun mencintaiku seperti teman kan? tapi tadi aku hanya ingin latihan saja denganmu sebelum aku menyatakannya pada reita kalau aku mencintai dia.. hehehe. senang sekali rasanya walaupun aku hanya mendengarkan kata 'aku cinta padamu juga' dari kamu. aku--"

dan bla bla bla. uruha terus mengoceh tetang perasaannya pada reita. ruki hanya bisa diam terpaku dengan apa yang ia dengar. uruha bukan mencintai dia. uruha mencintai reita. dan reita menyukai uruha juga. ruki yakin, reita pasti mengatakan hal yang sama seperti apa yang ia katakan pada uruha tadi. reita.. reita kau..?? reita kau telah membuat hatiku ini sakit.. aku tidak kuat lagi.

"maaf, uruha. aku.. harus pergi ke kamar mandi." dia menutup teleponnya dan berlari keluar dari kost nya. dia berlari ke gedung kosong yang ada jauh dari kost nya. dia berteriak, menangis dan memukul tembok dengan segala kekuatannya. ia ingin mencurahkan segala kekesalannya, sakit hatinya pada reita. bagaimana bisa cinta pertama nya..??

"RUKI!!" teriak seseorang dari belakang ruki yang sedang terduduk di lantai gedung itu dengan berlinang air mata.

"hi-hiroto-san.. CINTA PERTAMA KU TIDAK TERBALASKAN.. REITA CINTA PERTAMAKU. REITA TIDAK MEMBALAS CINTAKU.." dan ruki pun menangis di pelukan hiroto.


-------------------------------------------------------------

esoknya reita berjalan di koridor kampus dengan senyuman bodoh yang sepertinya tak akan pernah terlepas dari wajahnya hari itu. dia tersenyum sambil menggandeng kekasih baru nya, uruha. semua orang menatap aneh pada mereka berdua. ada yang menatap uruha dengan tatapan "saat-kau-sendirian-tanpa-reita-akan-aku-cabik-cabik-wajah-cantikmu". ada juga yang menatap dengan tatapan "hebatnya-reita-bisa-mendapatkan-anak-rektor" dan sebagainya.

namun, hari yang indah itu hanya bertahan beberapa saat. "REITA!!" seseorang memanggil reita dan berlari menghampirinya. "kau sudah dengar kabar dari ruki?"

"ruki? hohoho. dia bilang hari ini dia tidak akan masuk kuliah.. aku tau itu. kau itu yang terlambat.."

"bukan hanya itu.. dia.. tadi pagi baru saja mengundurkan diri dari kampus ini. dia keluar. dia pindah ke kampung halamannya. dia tidak akan ngampus lagi di sini. kau tidak diberitahu itu?"

"WTF??? SHIT! RUKI!!" reita langsung berlari meninggalkan uruha.

"ano.. ruki sekarang ada dimana?"

"mungkin dia sudah ada di stasiun. tadi dia habis pamit dengan anak-anak.. mungkin kau masih bisa mengejar dia.."

uruha membungkukkan badannya dan pamit. dia mengejar reita ke parkiran. saat dia sampai di depan gedung kampus, reita sudah menunggu nya dengan wajah khawatir di depan gerbang. "AYOLAH URUHA!! KITA HARUS BISA MENGEJAR DIA!!" bentak reita.

uruha berlari menghampiri reita dan menaiki motornya. "ruki sudah ada di stasiun, tadi temanmu memberitahuku.."

"FUCK YOU, RUKI!!" reita menancap gasnya menuju stasiun.


-------------------------------------------------------------

"permisi.." reita menyapa penjaga stasiun di sana. "apa kereta menuju Okinawa sudah datang?"

"ah cepatlah. 5 menit lagi kereta itu berangkat!! keretanya ada di Jalur Dua!"

"ah, terima kasih.." reita menarik tangan uruha untuk segera mencari kereta tersebut.



"RUKI!! TAKA!! RUKI!!" reita meneriaki satu per satu jendela di setiap gerbong kereta itu sambil melihat apa kah ruki ada di dalamnya atau tidak. dan dia menemukannya. ruki.. ruki yang tidak bahagia. ruki yang pucat dan berlinang air mata. ruki-nya yang akan pergi meninggalkannya.

tanpa pikir panjang, reita masuk ke gerbong kereta itu. lagi-lagi meninggalkan uruha sendiri. uruha tidak bisa berkata apa-apa. apa hak dia melarang reita? reita hanya tak ingin berpisah dengan ruki-nya.. ruki-nya? sahabatnya? atau cintanya?



ruki melihat orang yang terburu-buru masuk ke gerbongnya. ternyata itu reita. dia segera menghapus air matanya. reita menghampiri dia. "apa yang kau lakukan? ujian semester sebentar lagi. gw kagak bakal bolehin lu pergi sampai kita selesai ujian semester ini!!" reita mengambil tas ruki dan menarik ruki keluar kereta.

ruki mengelak. "reita!!" reita membalikkan badannya dan menatap ruki. "gw tidak akan ikut ujian semester.."

"yasudah, kalau begitu gw juga tidak akan ikut ujian. kita berdua bisa iku--"

"gw tidak akan pernah ikut ujian susulan atau apa lah. gw tidak akan kuliah di sana lagi, reita! gw akan pergi!"

"siapa yang mengijinkanmu pergi?" reita menatap mata ruki tajam. dia benar-benar marah pada ruki.

"look, reita.. ayah gw sakit. ibu gw udah cukup kerepotan ngurus adik-adik gw yang masih kecil. dia butuh gw. mereka butuh gw."

"ya mereka BISA NUNGGU!! bisa nunggu lu, sampai lu udah selesai ujian.."

"mereka bilang gw harus berenti kuliah.."

"kenapa? kagak ada uang buat biaya-in kuliah? ada gw! ada uruha! ada kita yang bakal nanggung semua biaya hidup lu dan mungkin keluarga lu juga. kalo masih belum cukup, gw bakal kerja. masih belum cukup?"

ruki menunduk. "gw kagak bisa reita.. gw harus pergi."

"ruki.." reita menghapus air mata ruki. i need you. i need you here. just you.."

"gw mesti pergi.. ini udah keputusan gw."

"OKAY!!" reita membanting tas ruki.

"reita.."

"JANGAN PANGGIL NAMA GW LAGI! GW KAGAK KENAL LU!!" reita pergi meninggalkan ruki.

ruki menyimpan tasnya dan mengikuti reita yang turun dari kereta. "reita!"

"I DON'T FUCKING CARE!!"

"reita.. GW KAGAK BAKAL BALIK LAGI!!"

"gw kagak butuh lu!!"

"reita.. GW KAGAK BAKAL PERNAH BALIK KESINI LAGI!!"

"lalala~" dia menggandeng uruha yang terdiam melihat tingkah mereka berdua. uruha sakit melihat sahabat itu bertengkar seperti ini..

ruki melihat uruha. uruha mengelak dari reita. dia terus melihat ruki. tapi reita terus berjalan tanpa menghiraukan uruha dan ruki. ruki melepaskan syal hitamnya dan melemparkannya pada uruha. uruha menangkapnya. dia menatap syal hitam itu. dia memeluknya.

terdengar suara sirine pertanda kereta yang dinaiki ruki akan pergi. reita terhenti. dia membalikkan badannya dan mengejar kereta itu. "RUKIIIIIIIIIII!!"

"hey bodoh!" kata ruki yang melihat reita berlari di samping kereta. "sedang apa kau? pergi sana!"

"gw kagak bakal bisa hidup tanpa lu.."

"jangan gombalin gw! kagak bakal bisa!"

"ruki please.. hosh. hosh."

"reita.. berenti ngejar-ngejar cewek-cewek bodoh itu. fokus mencintai uruha. dia sangat mencintaimu.."

"ruki.. kembali.."

"gw kagak bisa. sampai jumpa reita.." reita dan ruki melakukan tos favorit mereka berdua. dan kereta itu pun pergi meninggalkan reita.

"bila Tuhan berkehendak, dia akan mempertemukan kita kembali. selamat tinggal reita.. aku mencintai kamu.."


-------------------------------------------------------------

begitu taka. mamih berharap kau bisa menjadi anak yang baik untuk mamih.
mamih berharap kamu bisa menyatukan dua cinta itu..
reita mencintai ruki. dan ruki mencintai reita.
mamih telah salah menempatkan diri mamih..
mamih mohon kamu bisa membantu mamih. hanya mamih dan kamu yang tau..
tolong taka..
satukan kembali dua cinta yang terpisah itu..

Love, Takashima Kouyou..

"menyatukan reita dan ruki.. menyarukan takanori dan akira. i'll do it for you, mam.." dan perjuangan taka-chan pun baru saja dimulai.


~TBC~
Share: