Dec 27, 2010

kuch kuch hota hai 9

title : kuch kuch hota hai 9
author : emiko 'reichan' shigenoi akira !! o(≧∀≦)o
genre : romance, angst, humour, smut !! yummy~
ratings : umm.. dont know!! hha. *author yg bener2 ga guna*
pairing : reita x ruki, reita x uruha

prologue ] [ 1 ] [ 2 ] [ 3 ] [ 4 ] [ 5 ] [ 6 ] [ 7 ] [ 8 ]
 

"akira.. cepatlah. ayo kita sarapan!" teriak kai dari dapur. hari ini mereka harus bersiap untuk ke rumah keluarga takashima. hari ini mereka akan merayakan ulang tahun taka di sana. taka senang sekali saat tau kalau ulang tahunnya akan dirayakan di kampung halaman mamihnya.

"ya ya ya.. whoaaaaaa~ anak papih cepat sekali bangunnya!" reita mengecup kening taka. "otanjoubi omedetou, nak.. semoga--"

"JANGAN BANYAK BICARA! CEPAT BERDOA DAN MAKAN!! TAKA! BERDOA YG KHUSYU! JANGAN TERTAWA TERUS! PEJAMKAN MATAMU!"

"i-iya kek.." taka segera memejamkan matanya dan mulai berdoa. tidak lupa dia mengambil foto uruha dan berdoa sambil memeluk foto itu.

reita tersenyum melihat tingkah anak satu-satunya itu. perlahan dia mengambil foto uruha dari tangan taka dan menyimpannya di meja. "kau akan segera dewasa, takanori.."


reita dan taka segera menyiapkan barang-barang yang akan mereka bawa. saat taka sudah siap, ia teringat akan sesuatu. "hari ini, aku harus membuat mereka terkejut.. papih, kau akan segera menemukan cintamu.." dan taka pun segera memakai syal pemberian dari mamihnya.


-------------------------------------------------------------

sesampainya di osaka, saga telah menunggu kehadiran mereka. sakamoto telah berdiri dan melambaikan tangan pada keluarga suzuki. "taka, papih duluan. kau segera turun. papih tunggu di depan."

"iya pap, taka tinggal pake sepatu aja kok.."


saat papihnya sudah keluar, taka segera mendadani dirinya sama persis seperti ruki. syal hitam dan kaca mata hitam pun telah ia pakai. ia mengaca untuk terakhir kalinya. memastikan semua telah sesuai dengan yang ia mau..


"tak--" reita langsung terdiam saat melihat seseorang yang berjalan ke arah. "i-itu taka kan?" reita memastikan kembali penglihatannya dengan melihat taka lebih dekat. "ini taka papih? takanori suzuki kan?" tanya reita sambil mencubiti pipi taka.

"iya papih, memangnya papih kenal taka yang lain?"

"t-tidak.. hahaha. ayo kita berangkat. sana kau sapa kakekmu.." reita menggandeng taka ke saga. namun di dalam hati dia merasa sedih. taka membuatnya teringat akan seseorang.. takanori matsumoto.


-------------------------------------------------------------

"mempelai pria yang satu ini membutuhkan waktu yang sangaaaaaaaaaaatttttttt lama untuk berdandan. hey ingat! kau hanya seorang lelaki.."

"sudahlah ibu, kau sendiri yang menyetujui aku menikah dengan laki-laki. jangan kau bahas masalah gender ini. aku sudah menyayangi dia.. masa hanya masalah lama berdandan saja kau sampai membahas gender seperti itu."

matsumoto kisaki pun menghampiri anak sulungnya itu. "kau hanya menyayangi nya? tidak mencintainya?"

"aku matsumoto takanori.. aku.. hanya mencintai seseorang di dunia ini, ibu.."

kisaki terdiam mendengar perkataan anaknya itu. "pernikahan itu masalah komitmen, bukan cuma iseng, takanori. ibu tidak ingin kau menyesal nantinya. pernikahan ini masih bisa dibatalkan.."

"ibu.." dan suasana ruangan pun menjadi hening. ruki dan kisaki hanya bisa bertatap muka. entah apa yang ada dipikiran mereka.


"ano.. matsumoto-san.. mempelai pria. umm.. calon suami taka sudah datang!" kata salah seorang pembantu mereka. membuat mereka berdua tersadar.

"ah iya, terima kasih. aku akan datang.." kisaki segera keluar dari kamar ruki. "ingat taka, ini tentang komitmen.."

ruki menghampiri cermin di kamarnya. di sinilah dia. berpakaian rapi. sebentar lagi dia akan dilamar oleh orang yang sangat mencintai dia. namun, apa dia juga mencintai lelaki itu..

"lelaki.. huff. lihat reita, tanpamu, aku masih bisa menikah. walaupun dengan lelaki yang tidak aku cintai.."

"whoaa~ kemana mempelai wanitaku?" teriak seseorang dari arah pintu masuk. ruki terperanjat, dia pun segera menengok, di sana lah dia. mempelai lelakinya..


-------------------------------------------------------------

ting. tong.

"comingggggggg~~" hiroto menghampiri pintu depan dan segera membukanya. ia kaget saat melihat tamu yang siang itu datang ke rumahnya. "takashima-san, suzuki-san.."



"tolonglah.. beri tau kami dimana ruki tinggal. kalau kau tidak mau, kau bisa hanya memberi kami nomor telepon yang bisa dihubungi. tolonglah.. demi uruha.." pinta kai. ya, taka sudah menceritakan masalah surat dari uruha ke kai dan saga. mereka pun setuju membantu taka untuk mencari ruki.

"tapi.. aku tidak bisa. aku sudah berjanji pada taka.." tolak hiroto dengan halus. taka memang sudah berpesan pada hiroto untuk tidak memberi tau alamatnya sekarang pada siapapun. terutama pada keluarga uruha dan reita.

taka menghampiri hiroto dan berdiri tepat di hadapan hiroto. "aku juga taka.. mau kah kau membantuku. ini aku lakukan demi mamih dan cinta papih. kita semua tau, reita akan selalu mencintai ruki. dan begitu juga sebaliknya. aku mohon.."

hiroto mengelus pipi halus taka. "anakku sayang, percuma kau lakukan itu. hari ini ruki akan bertunangan."

"a-apa?"

taka jatuh dan bersimpuh dengan tatapan kosong. dia terlambat. kekasih papihnya akan menikah. bagaimana taka bisa menghentikan pertunangan itu?

"mari kita duduk di ruang tamu dulu. aku akan membuatkan minuman hangat untuk kalian.." hiroto mengajak saga dan kai untuk duduk di ruang tamu. namun taka? dia terlalu syok saat mendengar berita itu. dia hanya bisa terduduk di sana. tak ada yang mau mengganggu dia untuk saat ini. hanya papihnya yang bisa menenangkan taka di saat seperti ini. namun reita tidak ada di sana. reita sedang mengunjungi makam uruha.


30 menit telah berlalu, taka masih belum beranjak. dia sudah menangis dan berteriak. kini dia hanya menunduk dan berdoa. berharap keajaiban akan segera datang. hanya doa yang tulus yang akan membawa kebaikan. walaupun kemungkinan doa dia kali ini akan terkabulkan, namun dia tidak akan berhenti untuk berdoa, demi mamih dan papihnya..

kring. kring. kring.

"ah, chotto.." hiroto ijin untuk mengangkat telepon rumahnya. "moshi moshi.. ah, matsumoto-san. hahaha. iya, hari ini saya tidak bisa datang. saya mohon maaf. bagaimana acara pertunangannya? ... oh, bagus kalau begitu. dan kapan pernikahan mereka? ..." hiroto lama terdiam. dia segera menjatuhkan telepon yang ada di genggamannya dan menoleh pada taka. "doa taka terkabul. PERNIKAHAN RUKI AKAN DITUNDA SAMPAI TAHUN DEPAN!! RUKI TIDAK AKAN MENIKAH SEKARANG!"


serentak hiroto, kai dan saga menghampiri taka dan memeluknya. inilah keajaiban. keajaiban yang mereka tunggu dari tadi. kini telah terwujud berkat doa tulus dari taka.


-------------------------------------------------------------

"bolehkah kita tidur sekarang juga? aku ingin menikmati tubuhmu ini.."

"TIDAK!! ini hari pertunangan kita! bagaimana bisa yang kamu pikirkan hanya sex saja?"

"SHIROYAMA-SAN~~~~" teriak ibu-ibu dari belakang ruki dan aoi. yah, benar. aoi adalah tunangan ruki. dia adalah pengusaha terkaya di osaka. kekayaaan dan ketampanannya membuat semua orang tua berharap anaknya dinikahkan dengan aoi, dengan shiroyama yuu. namun apa daya? aoi hanya mau menikahi lelaki. lelaki seperti ruki. ini membuat semua fans aoi sedikit kecewa.

aoi segera mengeluarkan tangannya dari saku belakang celana ruki. "ah, iya.. hahaha. konnichiwa~" jawabnya sedikit grogi. ruki hanya bisa tertawa. siapa suruh dia asal memasukkan tangan ke saku belakang celana orang? dasar hentai!

"aoi-sama, kau punya adik tidak? ayolah~ nikahkan saja dengan anakku yang manis itu. keluargamu tidak akan merasa kecewa dengan anakku. atau kau ingin memiliki istri kedua? hahaha." canda seorang ibu pada aoi.

aoi segera melingkarkan tangannya pada ruki. dia memeluk ruki dari belakang. tidak lupa dengan mengecup leher ruki yang seputih susu itu. "aku.. hanya mencintai lelaki yang sedang aku ciumi ini. adikku? dia sama sepertiku. dia hanya mencintai lelaki. bukan perempuan.."

"ah, sayangnyaaaaaaaaaa~~~"

"HENTIKAN, AOI!!" bentak ruki sambil mendorong badan aoi ke belakang dan mengajak aoi pergi ke kamar ruki.


"kenapa kau membawaku ke sini? sudah kubilang, kau tidak akan kuat tanpa sex lebih dari 5 jam!" kata aoi sambil mendorong badan ruki hingga jatuh di atas tempat tidur.

"aoi.. kita baru saja melakukannya 2 jam yang lalu. tepat sebelum kita berdandan.."

"benarkah? aku sudah lupa.. maukah kau mengingatkan aku?" tanpa permisi, aoi segera melahap tiap inci bibir manis ruki itu tanpa ada yang terlewat. ruki hanya bisa pasrah dan membalas ciuman panas dari aoi.

kring. kring.

"mmhh.. minggir aoi. aku akan menjawab telepon itu.." ruki mendorong badan aoi dari atas tubuhnya.

"biarkan mereka menunggu 30 menit lagi.. ayolah. jangan kau buat aku berdiri seperti ini tanpa ada sentuhan dari tangan halusmu itu.." aoi mengusapkan tangan ruki pada juniornya dan benar. he's hard. so hard..

ruki squezze aoi's junior dan segera menjawab telepon yang ada di meja di samping tempat tidur. "moshi moshi.."

"nngghh.. ruki. jangan cuman segitu.."

"moshi mosh?" dan yang menelepon ruki adalah taka. takanori suzuki.

"iya.. dengan siapa saya bicara?" tanya ruki.

aoi yang merasa tidak dianggap dengan ruki pun megambil telepon yang sedang ruki pegang. "telepon yang anda tuju sedang melakukan hot sex bersama kekasihnya. silahkan menelepon setelah kita selesai melakukan ronde ketiga!"

"AOI, APA-APAAN SIH KAU??" ruki merebut telepon itu dari aoi. "moshi moshi?"

"i-iya.. maaf kalau saya mengganggu.."

"ah, tidak--" ruki segera membanting teleponnya ke samping saata ia merasa celana panjang yang sedang ia pakai sudah menghilang. aoi telah membuatnya half naked. "aoi!!!"

"habis, kapan kita punya waktu bersama? besok aku harus ke inggris. dan kau? kau akan pergi ke acara murahan itu.."

"aoi, jangan bilang begitu! itu summer camp. tiap tahun pun aku selalu datang kesana. now, gimme my pants.."

"nooooooooooooo~~ listen, summer camp itu terlalu lama untukku menunggumu pulang ke kamar ini lagi. aku sekarang sedang kesal dengan pendeta tadi. dia menunda pernikahan kita hanya karena alasan-alasan aneh dia yang tidak kita mengerti. aku ingin hanya tinggal berdua denganmu. di rumah kita berdua.. ruki.."

"sabar sayang.. now, gimme my pants!"

"kau menyebalkan!!" aoi segera keluar dari kamat ruki dan meninggalkan ruki denan status half naked.

"dasar cowok aneh!" ruki mengambil celananya. namun ia teringat sesuatu. "ah, telepon!! moshi moshi?"

tut. tut. tut.

"ini semua gara-gara aoi! aku jadi tidak tau siapa yang meneleponku tadi!!!!!!"


kai dan taka tersenyum bersama. mereka merasa bahagia karena bisa mendengar suara ruki. hiroto telah mengalah dan memberikan nomor telepon ruki. "terima kasih, hiroto-san!! summer camppppppppp~~~~" taka dan kai pun berlari ke ruang kantor reita.


-------------------------------------------------------------

"NO SUMMER CAMP! NO SUMMER CAMP! NO SUMMER CAMP!!!!!!!" teriak reita.

"tapi papih, aku kan tidak pernah ikut acara sperti itu dari kecil. masa kau tidak ingin memberiku ijin sekali saja?"

"taka-chan.. listen, di sana itu jauh dan akan banyak orang yang ikut acara itu. memangnya kau tidak takut akan diculik mereka? sudahlah. summer holiday nanti, papih akan mengajakmu ke luar negri. papih mau pergi ke inggris. kau mau ikut?"

"aku mau nya summber camp! lagian kan aku pergi sama kakek! pasti aman!!!"

"benarrrrrr~~" jawab kai dengan bangga.

"memangnya sifat pelupa ayah sudah hilang? bagaimana kalau ayah lupa sama taka? lupa kalau ayah sedang pergi dengan taka? apa itu tidak bahaya apa?"

"ayolahhhhhhhhhhh~~~"

"NO FUCKING SUMMER CAMP!!!!!!" bentak reita tepat di depan muka taka.

"a-ayah membentak aku.." mata taka mulai berkaca-kaca.itu meluluhkan hati reita. reita baru sadar kalau selama ini dia tidak pernah seperti itu pada taka. kali ini dia terlalu keras pada taka.

reita menarik napas dan menghembuskannya perlahan. "listen taka, papih sayang banget sama taka. papih cuman kagak mau taka kenapa-napa.. okay?" kata reita sambil menghapus air mata taka.

"i-iya.."

"yaudah, ayah pergi dulu. papih harus mengurus keberangkatan papih. besok papih mau pergi bisnis. kamu jaga diri baik-baik yah.." reita berjalan keluar kamar.

"papih.." panggil taka.

"apalagi sayang? kan papih bilang NO.SUMMER.CAMP!!"

"bukan masalah summer camp. ano.. ayah lupa pake celana. ayah hanya memakai celana dalam.." reita melihat pakaian yang ia pakai. dan benar. dia memakai jas rapi namun ia lupa memakai celana panjangnya.

"hahaha. anak papih pinternyaaaaaa~~" kata reita sambil berlari ke kamarnya.


"jadi? beneran no summer camp?" tanya kai.

"tentu saja pasti akan ada. ayo siap-siap kek!!"


~TBC~
Share: